Kategori

Manfaat Pameran Seni Rupa Kelas atau Madrasah / Sekolah Bagi Siswa

Diposkan oleh On 7:35 AM

Manfaat Pameran Seni Rupa Kelas atau Madrasah / Sekolah Bagi Siswa
Masing-masing sekolah atau madrasah dapat menyelenggarakan pameran. Kegiatan pameran ini dinamakan pameran khusus, jika dilihat dari pembagian pameran berdasarkan cakupan. Panitia pameran juga diambil dari kalangan siswa. Guru dan kepala Madrasah bisa menjadi pembina dan pendamping sekaligus penanggung jawab seluruh kegiatan. Pameran di madrasah ini tentunya akan mampu memberikan manfaat bagi siapapun khususnya bagi siswa itu sendiri. Oleh karena itu manfaat yang bisa dipetik apabila pameran diadakan di Madrasah atau sekolah.

Pameran Madrasah atau Sekolah ini memiliki arti penting bagi siswa, tentunya mereka berharap untuk mendapatkan apresiasi berupa tanggapan, penilaian, respon positif bahkan sampai kritikan. Hal ini disesuaikan dengan tingkatan apresiasi masing masing. Oleh karena itu beberapa manfaat pameran yang diselenggarakan di sekolah/Madrasah sebagai berikut :

  1. Siswa mampu menunjukkan apresiasi melalui kreatifitas di bidang seni. Dalam hal ini adalah Kreatifitas dalam bidang seni rupa. Hasil karya siswa menjadi prioritas utama dalam hal ini. Siswa nanti akan mempertontonkan hasil karya yang terbaik. Apapun karyanya, bagaimanapun bentuknya dan siapapun penciptanya, maka harus berani untuk memperlihatkan karya didepan khalayak ramai.
  2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkarya sekaligus sebagai ajang prestasi dan kompetisi dibidang seni. Kemampuan siswa memang tidak sama bagusnya dengan para seniman yang profesional. Dengan demikian kemampuan siswa akan terbentuk. Kemampuan siswa akan terus meningkat. Walaupun tidak sempurna, namun mereka tetap akan terus berkarya dan tidak mudah putus asa.
  3. Memperbesar rasa percaya diri siswa sehingga dapat memotivasi kreatifitas diri untuk berkarya. Siswa dalam hal ini perlu apresiasi berupa pujian dan bimbingan agar rasa percaya dirinya mulai muncul. Jika terlalu banyak kritikan, maka yang terjadi siswa akan merasa rendah diri, merasa tidak mampu dan merasa tidak bisa. Saat ini yang terpenting adalah memotivasi siswa agar tidak berhenti berkarya. Dengan dorongan inilah kemungkinan rasa percaya diri akan kita pupuk.
  4. Melatih siswa dalam organisasi dan bekerja sama. Siswa akan membutuhkan beberapa teman untuk mengadakan sebuah pameran. Siswa akan butuh Panitia Pameran. Yang masing masing akan memiliki tugas yang berbeda-beda. Untuk menjadikan kegiatan pameran sukses, maka diperlukan kerja sama. Mereka akan saling membutuhkan. Dan akhirnya mereka akan sadar bahwa kita tidak bisa melakukan sendiri kegiatan pameran, walaupun masih dalam lingkup Madrasah atau Sekolah.
Demikianlah artikel untuk Siswa SMP/MTs atau SMA/MA/SMK/SMKK mengenai manfaat Pameran Seni Rupa Bagi Siswa yang ada di Sekolah maupun di Madrasah. Semoga bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemampuan kognitif siswa. Dengan tindak lanjut mengadakan praktek langsung di lapangan mengenai apapun yang berhubungan dengan pameran dan Pergelaran.


Tujuan dan Manfaat Pameran bagi Seniman

Diposkan oleh On 12:30 AM

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seniman tentunya memiliki tujuan dan manfaat yang bisa dipetik dari hasil kegiatan. Termasuk kegiatan pameran seni rupa yang tentunya memiliki tujuan dan manfaat bagi seniman, dan juga bermanfaat bagi siswa khususnya. Mengenai Tujuan dan manfaat pameran bagi seniman akan saya jabarkan dibawah ini. Seoalah-olah kalian ini seorang seniman yang mengadakan pameran tunggal maupun kelompok dan anda sebagai orang yang akan mendapatkan keuntungan dari kegiatan pameran yang anda lakukan. Jadi demikian. Anda mengadakan pameran memiliki tujuan :
  1. Tujuan Untuk berekspresi. Artinya anda melakukan kegiatan pameran hanya untuk mengekspresikan kemampuan anda melalui hasil karya baik karya 2 dimensi maupun karya 3 dimensi dan relief. Karya yang sudah jadi hanya anda pasang, laku atau tidak itu bukan prioritas, karena pada hakekatnya anda hanya mengekspresikan kemampuan anda. Manfaatnya jelas : Bakat tersalurkan, Jiwa menjadi tenang, dan memiliki kepuasan batin.
  2. Tujuan Untuk Media Pembelajaran. Seorang seniman yang hidup dilingkungan seni, biasanya mengadakan kegiatan pameran hanya semata-mata dapat memotivasi seniman lain untuk berkarya. Hal ini yang memang diprioritaskan. Bahkan mereka para seniman siap apabila ditanya mengenai teknik pembuatan karya, bahkan sampai rahasia-rahasia pembuatannya. Mereka para seniman tidak mau menutupi ilmu yang dimilikinya. Misalnya ada pameran batik, maka para pengrajin batik akan menularkan bagaimana proses pembuatannya dan lain-lain. Manfaatnya: Banyak orang yang tergugah jiwa seninya, Menjadikan orang lain lebih berpengalaman.
  3. Tujuan untuk Publikasi. Arti dari publikasi adalah memperlihatkan karya kita pada khalayak ramai. prioritas utama adalah bagaimana karya-karya kita itu kita perlihatkan pada orang lain. Menjadikan karya kita lebih populer dan memiliki kredibilitas dan jam tayang. Manfaatnya : Karya kita terkenal, Kita sebagai seorang seniman juga ikut terkenal.
  4. Tujuan untuk Memperkenalkan Produk. Terkadang produk yang bakal kita jual butuh yang namanya display yang berisikan tentang produk dan spesifikasinya. Disini kita tidak menjual karya kita, namun karya kita sebagai pendukung atau sebagai media untuk memperkenalkan produk orang lain. Misalnya lukisan Orang membawa sampoo, Patung dengan baju batiknya. Maka yang kita jual bukan lukisannya, namun sampoonya. Yang dijual bukan karya kita berupa patung namun batiknya. Manfaatnya : Produk cepat laku, dan Kita juga bisa meningkatkan pendapatan karena telah menjual jasa.
  5. Tujuan Untuk mendapatkan Uang atau Keuntungan. Uang atau keuntungan dari hasil pameran kita adalah terjualnya karya-karya kita saat pameran, atau selesai pameran. Karya kita memang harus berkualitas dan memiliki daya jual yang tinggi. Masyarakat belum tentu menginginkan kualitas bagus, harga murah. Namun sebaiknya kualitas akan selalu berbanding lurus dengan harga. Jika kualitasnya bagus, maka sangat pantas jika kita jual dengan harga yang tinggi. Jangan hanya keuntungan saja tanpa memperhatikan kualitas karya. Manfaatnya: Kesejahteraan meningkat, Kita bisa mendapatkan modal untuk berkarya terus.

Memahami Gerak Tari Berdasarkan Levelnya

Diposkan oleh On 3:25 AM

Pengertian level disini bukan level yang merupakan Perlengkapan Pameran Seni rupa, Namun level disini diartikan sebagai tingkatan. Jadi Lever gerak adalah tingkatan gerak seorang penari. Posisi gerak kita terkadang berdiri, terkadang jongkok, bahkan posisi duduk. Ada pula gerakan kita yang melompat, bahkan sampai melayang. Oleh karena itu gerak kita yang demikian yang dinamakan level. Sebelum lebih jauh kita akan membahas dulu bagaimana seseorang harus lebih kreatif menciptakan sebuah gerakan. Baru kemudian menentukan level geraknya. Kita bebas membuat gerakan merangkak, berjalan, sampai gerak melayang. Kita bisa meniru gerak ular, kita juga bisa meniru gerak manusia, dan kita juga bisa meniru gerak burung. Namun untuk melayang, kita juga bisa meniru gerakan ikan lumba-lumba misalnya. Ini akan memperkaya variasi gerakan.

Jangan menentukan ini nanti gerakan rendah saja, atau sedang saja, atau atas. Namun fungsikan daya imajinasi kita untuk membuat gerakan terlebih dahulu, baru kita sempurnakan level gerak kita. Bagaimana kalau geraknya selalu melayang. BIsa saja gerak melayang, namun cara melayangnya bisa kita variasi. Mungkin merentangkan tangan, kemudian kita ayun-ayun, ada pula merentangkan tangan dengan sedikit mengombak. Maka walaupun gerak terbang melayang, namun tetap menjaga variasi gerakan.

Baiklah Siswa-siswi kami yang dicintai oleh Yang Maha Esa. Berikut ini kalian bisa perhatikan Level Gerak dalam Seni Tari :

  1. Level Gerak Tinggi. Level gerak tinggi contohnya Melompat, Melayang atau gerak terbang. Tarian dengan gerak level tinggi ini bisa kita jumpai saat melihat pertunjukan tari balet. Melompat dalam tari balet hampir menjadi sebuah hal yang harus ada. Tidak Ada Lompatan, berarti bukan tari balet. Melayang bisa dipakai untuk gerakan Tari tradisional. Disaat sang Penari melakukan serangan terhadap penari lawannya, sehingga penyerang terlihat sangat kuat dan wajib diperhitungkan.
  2. Level Gerak Sedang. Biasa kita namakan Gerak berdiri maupun sedikit condong. Level gerak sedang ini bisa dilakukan variasi gerakan dengan cara berdiri dengan asesoris yang sangat lengkap. Namun asesoris tidak harus mengganggu kelangsungan Gerak tarinya. Gerak tari sedang ini justru memperlihatkan maskulinitas (kelaki-lakian), Terkesan kokoh dan kuat. Biasanya gerak sedang inilah yang menjadi kesenangan seorang koreografer untuk menciptakan gerak ringan namun berbobot kualitasnya.
  3. Level Gerak Rendah. Level ini memang level terbawah, namun jangan diartikan bahwa gerak rendah tidak bagus. Level rendah dengan gaya ular melata, Gerak bervariasi, maka tampilan seorang penari akan lebih maksimal. Contoh gerakan dengan level rendah misalnya gerakan berguling, Merangkak dan lain sebagainya. Penari saat merebah dilantai harus memiliki daya imajinasi untuk menciptakan variasi gerakan saat rebahan. 
Demikian tentang level yang kami maksudkan, yang jelas kami terangkan secara gamblang mengenai Level gerak yang kemungkinan menjadi bahan untuk menciptakan tari-tari kreasi sendiri. Keyakinan untuk berkarya dengan gerak level tinggi akan memicu untuk menciptakan gerakan-gerakan baru yang lebih atraktif dan mempesona.

Fungsi Seni Tari

Diposkan oleh On 10:15 PM

Fungsi Seni TariKita semua tentunya peduli terhadap kegiatan seni Tari yang selama ini telah membudaya di negeri Indonesia tercinta ini. Banyak kegiatan kegiatan seni tari yang semakin lama semakin berkembang. Dengan berbagai macam variasi dan kreatifitas. Baik berupa tari tradisional maupun tari modern. Mengelola gerakan tari yang didasarkan pada unsur-unsur seni tari akan menghasilkan tampilan dan pertunjukan tari secara spektakuler. Ternyata dibalik gerakan-gerakan tari tersebut mengandung fungsi seni tari. Tidak hanya sekedar ungkapan atau ekspresi spontan tatkala senag maupun sedih. Tari akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan sosial sehingga mempunyai fungsi yang lebih penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Fungsi Seni Tari dalam kehidupan Bermasyarakat sebagai berikut :

  1. Sebagai sarana upacara adat dan Religi. Tari difungsikan sebagai sarana upacara saat ada kenaikan tahta, Upacara pernikahan, Tari menyambut musim tanam padi, atau musim panen, Tari dalam acara pesta rakyat, bahkan bagi penganut kepaercayaan, tari difungsikan untuk pemujaan alam dan lain sebagainya. Tari ini bersifat sakral, dan penuh dengan mistis. Ciri-ciri gerakannya adalah ekspresif dan imitatif (cenderung meniru gerakan alam sekitar). Komposisi tarinya biasanya melingkar, berjajar, dan baris. Contoh : Tari Pattudu (Tari Persembahan, Sulawesi Selatan), Tari Seblang (Panen padi, Jawa Timur), Tari Ratep (Minta Hujan, Madura).
  2. Sebagai Sarana Pertunjukan. Memang yang paling sering kita jumpai adalah Tari digunakan sebagai sarana pertunjukan. Tujuannya tidak lain adalah untuk menghibur penonton.
  3. Sebagai Media Pendidikan. Anda sering lihat sanggar-sanggar tari yang menyebar diseluruh pelosok negeri, ini membuktikan Seni tari bisa dijadikan sebagai sarana pendidikan. Dengan melatih keseimbangan emosi, keterampilan dan budi pekerti, serta memiliki toleransi tinggi. Disanggar inilaha paling efektif membentuk karakter yang baik setiap penari.
  4. Sebagai Pemersatu dalam masyarakat. Artinya melalui budaya tari inilah masyarakat akan lebih rukun dan selalu bersatu. Misalnya saja saat ada perayaan atau pesta kecil, maka masyarakat diajak untuk berkumpul, menari bersama, bergembira bersama. Dengan begitu mereka tentunya akan saling berinteraksi, bergaul, dan berkomunikasi. Terkadang muncul sebuah nama tari daerah yang merupakan simbol daerah tersebut. Sehingga terkadang jika ada pihak lain yang mengunjungi daerah tersebut, bisa mempelajari dan mengenal lebih dalam tari daerah tersebut. Jika ternyata banyak yang menyukainnya maka sudah pasti daerah tersebut bisa menjadi tempat wisata dengan wisata budaya dengan style Tari Tradisional. Sehingga bisa mendatangkan devisa.


Chord Lagu : Hotel California Chord

Diposkan oleh On 7:29 AM

Banyak siswa yang mencari lagu Hotel California, mereka ketika mempelajari lagu atau musik mancanegara, maka biasanya akan mencari lagu-lagu yang berbahasa selain indonesia. Biasanya lagu yang berbahasa Inggris menjadi salah satu pilihan untuk melengkapi evaluasi dalam bidang olah vokal. Dengan lagu Hotel California ini akan melatih siswa untuk teliti dalam mengolah Nada, Picth Control yang pas, penjiwaan lagu yang maksimal melalui ekspresi yang luar biasa.
Hotel California
Bm F#
On a dark desert highway, cool wind in my hair
A E
Warm smell of colitas rising up through the air
G D
Up ahead in the distance, I saw a shimmering light
Em
My head grew heavy and my sight grew dim
F#
I had to stop for the night
Bm F#
There she stood in the doorway; I heard the mission bell
A E
And I was thinking to myself this could be heaven or this could be hell
G D
Then she lit up a candle, and she showed me the way
Em F#
There were voices down the corridor, I thought I heard them say
Chorus :
G D
Welcome to the Hotel California.
Em Bm7
Such a lovely place, such a lovely face
G D
Plenty of room at the Hotel California
Em F#
Any time of year (any time of year) you can find it here
Lirik lagu Eagles – Hotel California di atas adalah hak cipta / hak milik dari pengarang, artis, band dan label musik yg bersangkutan. Seluruh media termasuk lirik lagu ataupun kunci gitar / Chord Gitar yang terdapat di situs ini hanyalah untuk keperluan promosi dan evaluasi.

Perlengkapan Ruang Pameran dan Fungsinya

Diposkan oleh On 8:01 PM

Ruang pameran sudah pasti memiliki kelengkapan, tidak hanya karya saja yang terpasang, ternyata ada benda-benda lain yang harus ada dalam ruang pameran. Benda-benda ini akan mendukung ruang pameran yang ideal. Bagaimana seharusnya ruang pameran ditata. Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam Menata Ruang Pameran selain apa yang dibutuhkan dalam ruang pameran. Jadi dengan kata lain bahwa ruang pameran akan lengkap jika ada hal-hal yang dibutuhkan di ruang pameran.

Karya adalah kebutuhan ruang pameran, Lampu merupakan kelengkapan. Jadi selain karya yang dipasang dinamakan kebutuhan ruang pameran, kemudian benda yang lainnya adalah pendudukng ruang pameran. namun semuanya bersatu menjadi satu kebutuhan yang saling dibutuhkan demi ruang pameran yang ideal.

Okey mas brow.... ini adalah perlengkapan ruang pameran selain karya yang dipasang ;

    Perlengkapan Ruang Pameran dan Fungsinya
  1. Meja adalah benda pertama yang kita temui saat masuk ruang pameran, meja ini bisa saya temukan saat masuk ruang pameran yang difungsikan untuk meletakkan buku tamu, katalog, dan brosur. Dipintu masuk biasanya barang-barang ini ditemukan.
  2. Kursi adalah kelengkapan meja, penunggu buku tamu dan penyambut tamu akan duduk dikursi dekat dengan meja. Dengan demikian kursi menjadi pelengkap penting dalam hal ini.
  3. Buku Tamu, Buku tamu biasa diletakkan diatas meja dekat pintu masuk. Buku tamu ini difungsikan untuk mengetahui jumlah pengunjung yang datang, dan dari kalangan apa, serta memiliki status sosial seperti apa. Buku tamu ini berbentuk kolom-kolom yang terdiri dari No, Nama, Jabatan/Pekerjaan, dan tanda tangan. Oleh karena itu penyambut tamu harus selalu meminta pengunjung yang masuk untuk menulis buku tamu agar terdeteksi jumlah pengunjung hari itu. Hal ini bisa digunakan sebagai bahan evaluasi.
  4. Buku Katalog. Buku ini biasa diletakkan di meja masuk. Terkadang katalog juga berbentuk seperti brosur yang terdiri dari beberapa lembar. Walaupun bentuknya berbeda-beda namun fungsinya sama yaitu mengetahui gambaran tentang karya yang dipamerkan diruang pameran. Isi Buku Katalog harus lengkap, biar pengunjung saat melihat isinya sudah memiliki gambaran umum sebelum melihat karya yang asli. Sekaligus bisa membandingkan secara langsung sebelum melihat karya aslinya yang terpampang dalam ruang pameran. Katalog biasanya berisi kata sambutan, serta foto, ukuran karya aslinya, nama karya, nama pelukis/pengrajin, media dan alat, deskripsi dan sekalian bandrol harga.
  5. Sketsel atau Papan panil adalah papan yang dipasang di ruang pameran. Fungsinya selain sebagai skat, sketsel ini difungsikan untuk memajang karya 2 dimensi. Selain tembok atau dinding, sketsel ini memang diperuntukkan untuk memasang karya dua dimensi.
    Perlengkapan Ruang Pameran dan Fungsinya
  6. Level, adalah benda berbentuk seperti meja dengan ukuran yang biasa disesuaikan dengan karya 3 dimensi yang akan dipasang. Level ini memang difungsikan untuk meletakkan karya seni rupa 3 dimensi.
  7. Lampu adalah kelengkapan pokok apalagi ruang pameran tadi tertutup yang jauh dari cahaya, maka lampu menjadi kelengkapan penting. Idealnya, setiap karya harus memiliki lampu spot light satu. Lampu spot light adalah lampu yang hanya menerangi satu karya saja. Idealnya seperti itu, namun jika tidak ada dukungan biaya yang besar, tentunya tidak perlu untuk memaksakan diri memasang lampu spot light.
  8. Kipas angin atau AC, ini adalah kelengkapan penting juga, apalagi ketika musim panas, atau musim kemarau, maka tentu yang bisa pengunjung rasakan adalah gerah dan panas. Hal ini harus diatasi dengan kipas angin atau AC. Jadi tujuan diadakannya kipas angin atau AC hanya untuk memenuhi kenyamanan pengunjung. Kita tahu bahwa pengunjung yang begitu banyak dan berjubel maka akan menegluarkan banyak keringat yang bau. Namun dengan AC angin yang sudah tercemar akan di sirkulasi kembali untuk menjadi udara yang bersih kembali.
  9. Sound System adalah alat yang bias dipakai untuk menyampaikan informasi seputar kegiatan pmeran. Terkadang sound system ini juga bisa difungsikan sebagai pemutar lagu pendukung suasana ruangan saat pengunjung sedang melihat karya.
  10. Dekorasi ruangan. Dekorasi ini bisa berupa pot bunga lengkap dengan bunganya yang biasa dipajang di sudut ruangan. Kemudian dekorasi background untuk pembukaan acara dan lain-lain.
  11. Jam dinding akan dipasang di setiap sudut agar pengunjung mengetahui waktu saat berada didalam ruangan. Mereka akan bisa mengukur waktu saat berkunjung. Semua ini disediakan oleh panitia demi kebutuhan pengunjung.
  12. Toilet menjadi hal wajib untuk melengkapi ruang pameran. Jika ada pengunjung yang ingin buang air kecil atau besar maka tidak perlu keluar ruangan, dan mereka bisa melihat karya kita lagi setelah hajatnya selesai. Namun jika tidak disediakan toilet biasanya pengunjung akan keluar ruang pameran, dan mencari toilet diluar. Kalau jaraknya jauh maka untuk kembali ke ruang pameran rasanya malas.
  13. Meja Besar untuk meletakkan Karya Seni Kriya yang harus diletakkan dalam sket khusus atau ruang khusus, sehingga dapat dibedakan antara seni murni dan seni terapan
  14. Brosur bisa diletakkan di meja pintu keluar, tujuannya jika lain kali seseorang mau membeli karya kita maka bisa menghubungi yang bersangkutan. Brosur ini biasanya berisi motivasi untuk memiliki karya tersebut, ada harga yang ditawarkan, ada nomor Handpone, atau media sosial yang dicantumkan. Dengan tujuan jika saat pameran belum membawa uang, maka bisa membeli dilain hari dengan menghubungi yang bersangkuta.
  15. Buku Pesan Dan Kesan atau kotak saran ini menjadi penting sebagai bahan evaluasi atas kelebihan dan kekurangan. Baik penyajian maupun karya yang dipamerkan. Ini akan memberikan keuntungan bagi pekerja seni dan panitia pameran untuk menyajikan pameran yang lebih baik. Semua harus dicover dan dipenuhi jangan sampai terlewat. Hal ini didasarkan pada keuntungan bagi panitia dan pekerja seni sendiri.
Setelah kelengkapan semua tercukupi maka langkah selanjutnya bagaimana Menata ruang pameran yang ideal. Artinya ada Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Menata Ruang Pameran. Baru kegiatan pameran seni rupa ini akan sukses.

Cara Membuat Bunga Palsu Untuk Interior

Diposkan oleh On 9:19 PM

Bunga palsu untuk hiasan interior kali ini dibuat oleh siswa kelas XI-IPS MA Roudlotusysyubban Tawangrejo dalam rangka untuk memenuhi tugas Seni Budaya Semester Gasal 2015-2016. Harapannya adalah karya ini memberikan inspirasi kepada siapapun untuk membuat hiasan sendiri dengan biaya yang bisa disesuaikan dengan kantong kita masing-masing. Ini juga bisa memberikan inspirasi bisnis. Karya ini merupakan salah satu peluang bisnis yang bisa dikembangkan pada lingkup yang lebih luas. Dimodifikasi sendiri sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jangan sampai salah target untuk memulai bisnis. Mungkin saran saya, jangan terlalu mengejar target yang muluk-muluk, alias mencari keuntungan yang besar dulu, namun lebih baik fokus pada kualitas produk dulu. Kedepan tentunya memiliki harapan lebih baik melalui evaluasi produk sehingga menghasilkan kesimpulan yang membawa manfaat.

Bahan Yang dipersiapkan :

Pot                                                      
Pohon Waru
Daun waru plastic
Bunga Plastik
Batu Hias
Semen
Pasir
Plitur
Lem G
Kricak
Air
Wadah 

Alat Yang digunakan :

Gergaji
Cutter
Pisau
Amplas
Kuas
Bor
Moto Bor
Cangkul
Parang (Golok)

Proses Pembuatan :

Tahap Pertama adalah Pilihlah pohon waru yang akan digunakan sesuai dengan keinginan & ukuran pohon,kira-kira tingginya kurang lebih 160 cm.Kemudian tebang pohon dengan menggunakan parang (golok).Buanglah ranting &daun yang tidak digunakan.

Tahap Pengupasan :

Setelah pohon ditebang. Rapikan! pohon dengan memotong bagian yang tidak terpakai dengan menggunakan gergaji.Selanjutnya kupas kulit waru dengan menggunakan pisau ataupun catter hingga bersih kulit arinya.

Pengamplasan :

Gunakanlah amplas yang gulungan karena permukaan amplas ini lebih kasar daripada yang lembaran.Gosokkan amplas pada batang tersebut dengan menekan amplas searah serat pohon hingga halus.

Tahap Pemelituran :

Pakailah plitur cap  Boyo,pilihlah warna sesuai dengan keinginan anda.Tuangkan plitur ke dalam wadah.Caranya celupkan kuas ke dalam wadah tersebut,usapkan pada pohon waru hingga merata & biarkan hingga kering.

Tahap Pengecoran :

Campurlah bahan-bahan ,seperti ; pasir, kricak, semen, air. Aduk rata  dengan menggunakan cangkul.Setelah rata, siapkan pot.Selanjutnya kita tuangkan adukan tadi kedalam pot. Usahakan kondisi batang tetap tegak, dan tidak roboh (jw.ndoyong). Biarkan hingga mengeras dan kering. Pada tahap ini untuk mendapatkan hasil maksimal, usahakan sebelum dicor, jangan lupa berilah paku secara acak agar setelah kering tidak mudah lepas. Ini berfungsi untuk cakar ayamnya.

Pengeboran :

Pasang mata bornya dengan seukuran gagang daun tersebut. Pegang dengan hati-hati untuk membuat lubang tersebut. Usahakan pada pengeboran jangan asal acak begitu saja. Usahakan daun akan menghadap keatas. Maka pada posisi batang miring, pengeboran juga harus miring. Ini memungkinkan daun akan menghadap keatas. Kemudian masalah kekerapannya sebenarnya tergantung daun palsu. Saya kira lebih banyak daun palsu yang terpasang, maka akan semakin rindang dan lebih lebat. Sehingga tanaman buatan terkesan lebih subur.

Tahap Akhir :

Pasang daun dan bunganya satu persatu ke dalam lubang tersebut.Jangan lupa pasang daun dan bunga dengan menggunakan lem G,agar melekat kuat pada pohon. Dalam pot tersebut bisa dihiasi atasnya dengan batu hias yang sebelumnya sudah dilapisi adukan semen yang masih basah,baru taburkan batu hias tersebut.

Nama Bahan

         Harga
POT
:
Rp.     15.000
BUNGA DAUN
:
RP.   110.000
BATU HIAS
:
RP.      7.500
SEMEN
:
RP.      8.000
LEM ALTECO G
:
RP.      5.000
PLITUR DAN KUAS                        
:
RP.    16.000


Total Biaya Yang dikeluarkan
RP.  161.500

Bunga ini oleh Siswa ditawarkan seharga Rp. 300.000,-


Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya

Diposkan oleh On 2:01 AM

Teknik Pembuatan Seni Kriya ada 5 (lima) Teknik yang biasa kita temukan, Namun jika nantinya ada sumber-sumber lain yang memiliki teknik yang lain maka akan saya informasikan. Teknik ini selalu berhubungan dengan Bahan Yang digunakan dalam seni Kriya. Jika bahannya kayu maka tekniknya akan berbeda apabila menggunakan bahan Tekstil. Namun terkadang ada kalanya berbeda bahan akan tetapi menggunakan teknik yang sama. Misalnya bahan kayu dan batu, keduanya bisa menggunakan teknik pahat (teknik membuat Karya seni rupa). Keduanya akan diperlakukan yang sama yaitu mengurangi bahan sedikit demi sedikit yang bisa kita sebut teknik Pahat atau Ukir.

Oleh karena itu bisa anda perhatikan Tenik-Teknik pembuatan seni kriya.

Ukir Gaya Kudus (ada motif pot)
  1. Teknik Pahat atau Ukir : Teknik pahat atau ukir adalah teknik dimana pembuatan karya seni kriya dengan cara mengurangi bahan sedikit demi sedikit. Teknik ini cocok untuk bahan kayu dan batu. Batu yang agak lunak yaitu batu padas. Bisa saja membuat batu sendiri dengan cara membuat batu dari bahan semen, pasir dan air dicampur kemudian setelah kering, maka bisa dibuat seni kriya. Contoh yang paling sering kita temukan adalah Patung arca biasa ditemukan di bali (dr Batu), Wayang kulit dan Wayang golek yang biasa ditemukan di Solo, Klaten, Jogjakarta (dr Kulit). Topeng biasa ditemukan di Jawa, Ukiran biasa ditemukan di Kudus dan Jepara. Ciri-ciri ukiran gaya kudus adalah ukiran kudus selalu ada motif pot bunga. Sedangkan Jepara tidak menggunakan motif Pot Bunga.
  2. Teknik Batik : Cara membuat batik memang bisa dengan teknik tulis, teknik cap, dan teknik lukis. Teknik cap biasanya lebih cepat pengerjaannya. Karena cara menggambarnya dengan di cap. Seandainya stempelnya lebih besar maka pengerjaanya akan lebih cepat selesai. Mengenai corak batiknya masing-masing daerah tentunya beragam. Batik Bakaran (Pati) Batik mega mendung (cirebon) dan masih banyak motif batik lain lagi yang bagus-bagus.
  3. Teknik Tenun : Indonesia bisa dibilang penghasil tenun terbesar se Asia, terutama corak hiasannya. Di desa Karang Randu Jepara juga masih ditemui pengrajin tenun yang masih manual. Bahkan memiliki corak yang unik. Ada 2 jenis tenun, yang pertama adalah tenun ikat, dan yang kedua adalah tenun Songket. Antara tenun ikat dan tenun songket memiliki perbedaan yaitu teknik pembuatannya dan bahan yang digunakan. Tenun songket ada tambahan benang emas perak dan benang sutera. Derah penghasil tenun songket terbanyak yaitu Aceh, Sumatera Utara, SUlawesi, Sulawesi Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, NTT, Flores, dan Maluku. Sedangkan penghasil tenun songket terkenal adalah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Palembang, SUmatera Utara, Lombok, Nusa Tenggara, Maluku.
  4. Tenik Anyaman : Anyaman di Indonesia banyak sekali, baik bentuk anyamannya, motif anyamannya, sampai pada bahan yang digunakan untuk anyaman. Bahan yang sering saya jumpai adalah kulit bambu, Rotan, Daun Pandan. Ada yang berinovasi untuk memanfaatkan bahan berikut seperti pelepah pisang, eceng gondok dan serat kayu. Teknik menganyam adalah dengan memanfaatkan jalur lungsi (vertikal/keatas) dengan jalur pakan (horizontal/kesamping), dan jalur gulungan (diagonal). Motifnya akan tercipta adanya perbedaan warna bahan. Yaitu perbedaan warna lungsi dan pakan. Biasanya untuk latihan bisa memanfaatkan kertas. Tentunya dengan bahan kertas, maka cara yang paling cepat untuk menganyam adalah dengan memanfaatkan lidi untuk memasukkan pakan ke dalam lunsi. Bisa dilihat Video saya di Youtube :
  5. Teknik Bordir : Sebenarnya bordir sudah ada sejak dahulu, hasil kerajinan rakyat yang berupa bordir ini butuh kejelian, ketekunan, dan ketelatenan dalam pengerjaannya. Dulu memang difokuskan pada kebaya wanita, artinya untuk kebutuhan pakaian wanita. Namun lama-kelamaan mengalami perkembangan yang sangat pesat sampai merambah pada mukena, baju koko dan bahkan dipakai untuk asesoris lain seperti selendang.

Seni Kriya Berdasarkan Bahannya

Diposkan oleh On 9:36 PM

Disekitar kita banyak dijumpai produk seni kriya yang bisa anda amati dari bahannya. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat seni kriya memang beragam. Alam kita sudah menyediakan bahan-bahan untuk membuat seni kriya. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan bahan-bahan tersebut. Orang akan melihat bahan untuk membuat seni kriya jika orang tersebut ingin menentukan tekniknya atau dengan kata lain bahwa Teknik Pembuatan Seni Kriya akan ditentukan setelah melihat bahan-bahan untuk membuat seni kriya.

Yang saya bahas disini adalah bahan yang digunakan untuk membuat seni kriya. Artinya saya merekomendasikan bahan-bahan ini karena mudah didapat, dan tentunya bisa kita temukan dilingkungan sekitar kita. Saya juga akan memberikan beberapa contoh yang sesuai dan biasa saya temukan dilingkungan saya. Jika ada perbedaan bahan dengan contoh, itu semata-mata adalah kreatifitas anda untuk merubahnya. Misalnya saja gantungan kunci yang dibuat dengan menggunakan bahan kayu, bisa dibuat juga dengan menggunakan bahan kain flanel maupun logam.

Jenis-jenis seni kriya menurut bahan yang digunakan sebagai berikut :

Seni Kriya Berdasarkan Bahannya
Pot Bunga Dari 
  1. Kriya kayu adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan kayu. Kayu ini yang umum digunakan untuk membuat seni kriya. Kayu yang biasa digunakan adalah kayu jati, kayu randu, kayu mangga, kayu mahoni, kayu pinus dan lain-lain. Anda harus benar-benar cerdas memilih kayu yang ringan dan awet. Untuk itu saya merekomendasikan bisa menggunakan kayu pinus. Contoh : Gantungan Kunci, Miniatur mobil, miniatur rumah dan lain sebaginya.
  2. Kriya Tekstil adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan kain. Cara membuat kain sebenarnya beragam. Kain bisa dibuat dengan cara ditenun, diikat, dipress. Kain pada umumnya dibuat dari serat yang dipilin atau dipintal untuk menghasilkan benang panjang untuk ditenun atau dirajut. Ketebalan kain tergantung helai benang yang dipakai, jika helai benang yang dirajut semakin besar, maka kain yang dihasilkan juga semakin tebal. Keragaman karya seni kriya tekstil bisa dilihat dari jenis bahannya, Teknik Pembuatannya, Ragam Hias Geometrisnya. Kriya tekstil di Indonesia dikelompokkan menjadi dua yaitu Karya Batik dan Karya Tenun. (Motif Batik Flora dan Fauna) Contoh : Kain Batik
  3. Kriya Keramik adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan Keramik. Asal keramik adalah berasal dari tanah liat yang dibentuk, kemudian dikeringkan. Setelah kering lalu dibakar dengan suhu tertentu dan setelah jadi kemudian dipoles dengan bahan keramik. Bentuk yang tercipta seperti Pot Bunga, Guci, Vas Bunga (Gambar Silindris). Kota pengasil keramik adalah Yogjakarta, Malang, Cirebon, Purwokerto. 
  4. Kriya Logam adalah Mengolah logam menjadi berbagai macam kerajinan. Cara membuatnya yaitu dengan cara mengecor logam panas dalam sebuah cetakan. Cetakan bisa dibuat dari pasir, tanah liat, gift. Logam yang mampu mencair jika dipanaskan pada suhu tertentu yaitu : Emas, Perak Perunggu, Besi, Tembaga, Aluminium, Kuningan.
    Seni Kriya Berdasarkan Bahannya
    Gantungan Kunci Dari Bahan Kulit
  5. Kriya Kulit adalah Jenis kriya yang bahan bakunya berasal dari kulit. Kulit yang biasa digunakan untuk membuat karya seni kriya ini adalah kulit kerbau, Kulit sapi, Kulit kambing, kulit buaya bahakan kulit ikan. Prosesnya adalah pemisahan kulit dari dagingnya, kemudian dibersihkan, Kemudian disamak (Perendaman dengan cairan tertentu). 1 liter air ditambah dengan bahan antiseptic berupa tepol, molescal, Cysmolan seberat 1 gram. Perendaman dilakukan selama 2 hari. Kemudian dibentangkan agar tidak ada kerut. Dikeringkan kemudian kulit tadi dihaluskan. Contoh : Alat musik rebana, tas, sepatu Wayang kulit. Teknik Membuat Wayang Kulit Juga melalui teknik penyamakan.
  6. Kriya Batu adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan batu. Batu ini memiliki tekstur keras, dan kaku. Bahkan sekarang bisa kita temukan khususnya daerah Sukabumi, Sukaraja yang mengolah batu menjadi benda hias, seperti Akik, Jesper, Fosil, Batu Permata, Fandel dan lain-lain. Bahkan bisa dibentuk dengan Motif atau Ragam Hias Flora dan Fauna
Demikian yang bisa saya persembahkan untuk anda tentang seni kriya berdasarkan bahannya yang tentunya hal ini akan mempengaruhi Teknik Pembuatan Seni Kriya. Semoga bermanfaat sahabat guru Seni Budaya. Semoga ini dapat membantu anda untuk menemukan referensi yang valid. Terima Kasih!

Teater Modern

Diposkan oleh On 12:24 AM

Teater ModernTeater Modern adalah teater yang tentunya sudah dipengaruhi dari budaya barat. Lebih mudahnya untuk teater modern ini selalu diawali dengan pembuatan naskah. Naskah nanti dihafalkan kemudian dipentaskan setelah melakukan gladi bersih berkali-kali. Pemain harus tergantung dengan naskah teater yang telah ditulis, jika pemain lupa maka pemain bisa berimprovisasi terhadap naskah tersebut, kemudian harus kembali lagi ke naskah tersebut.

Teater modern biasa dimainkan di gedung pementasan. Gedung-gedung yang megah menjadi tujuan utama untuk pementasan. Teater modern selalu membuat penampilan teater lebih mewah dan lebih megah. Musik pengiring untuk teater modern selalu menggunakan musik piano, gitar, dan alat musik elektronik yang lain, bahkan sering menggunakan alat musik digital, bukan alat musik Tradisional. Biasanya untuk tema yang selalu diangkat adalah kritik sosial, kondisi politik dan lain sebagainya. Teater ini berkembang sebelum abad 20-an. Artinya teater modern ini berkembang sekitar abad 19.

Tema Kemerdekaan : Rustam Efendi, Armin Pane, Sanusi Pane
Tema Semangat Perjuangan : Usmar Ismail, Emil Santosa, Utuy Tatang Sontani
Tema Industrial : Jim Lim, Teguh Karya, WS. Rendra, Suyatna Anirun, Arifin C. Noer, Putu Wijaya, N.Riantiarno.

Teater Angkatan Awal (Permulaan)

  • Oreon dipimpin oleh: TD. Tio Jr.
  • Dardanella yang dipimpin A. Piedro
Teater Sastra (1926-1942)
  • Bebasari (1926) : Rustam Efendi
  • Ken Arok dan Ken Dedes (1934) : Muh Yamin
  • Kalau Dewi Tara Sudah Berkata, Erlangga (1928), Eenzame Garoedavlucht (1932), Kertajaya (1933), Manusia Baroe (1940) Karya Sanusi Pane.
  • Lukisan Massa (1973) Setahun di Bedahulu (1938), Nyai Lenggang Kencana (1939) karya AMin Pane.
  • Bansacara dan Ranggapadmi Karya Ajirabas.
Angkatan Pertumbuhan (1940-1960)
  • Teater Bintang Surabaya dipimpin oleh Njoo Tjoeng Sen
  • Terang Bulan dipimpin The Theng Jjoen
  • Maya dipimpin Umar Ismail
  • ATNI dipimpin Asrul Sani, Umar Ismail, Sitor Situmorang, Wiratmo Sukito
Teater (1942-1945)
  • Taufan di ATas Asia, Intelek Istimewa, Dewi Reni, Insan Kamil, Rogaya, Bambang Laut, karya El Kasim (1943)
  • Liburan Seniman (1944), Api (1945), Mutiara dan Nusa Laut (1943), Mekar Melati (1945) Karya Usman Ismail.
  • Kami, Perempuan (1943), Antara Bumi dan Langit (1944), Jinak-Jinak Merpati (1945), Barang Tiada Berbahaya (1945), Karya Arman Pane.
  • Kejahatan Membalas Dendam (1945), Jibakoe Aceh (1945) Dokter Bisma (1945), Karya Idrues
  • Tuan Amir (1945) Karya AMal Hamzah
Periode (1945-1950)
  • Suling (drama Bersajak) 1946, Bunga Rumah Makan (1947)
  • Tembang (1949) Trisno Sumarjo
Babak Perkembangan Setelah Tahun 1950
  • Bentrokan dalam Asmara (1952) R. Sastro
  • Genderang Bratayuda (1953) Sri Murtono
  • Barabah (1961) Motinggo Busye
  • Murka (1963) ALi Audah
Angkatan Penalaran (Tahun 1960 - Sekarang)
  • Federasi Teater Kota Bogor dipimpin oleh Taufiq Ismail
  • Teater Populer dipimpin oleh Teguh Karya
  • Bengkel Teater Rendra dipimpin WS Rendra
  • Teater Ketjil dipimpin oleh Arifin C. Noer
  • Dapur Teater dipimpin oleh Remy Silado
  • Teater Danarto dipimpin oleh Danarto
  • Teater Pacul dipimpin Oleh Ravindra 
  • Teater Robban Tajo dipimpin oleh Ravindra (Proklamasi Kelulusan, Kursi Amanat, Sembilan Bidadari,dll)

Cara Menggambar Mickey Mouse Kartun

Diposkan oleh On 12:03 AM

Menggambar sudah menjadi hobi bagi pecinta seni, bahkan menggambar sudah menjadi profesi seseorang. Dengan menggambar seseorang bisa menghasilkan uang dengan keuntungan yang sangat besar. Bagaimana tidak, menggambar terkadang hanya membutuhkan sedikit modal yang berupa material, dengan harga yang melambung tinggi. Memang menilai karya bukan hanya dari sisi material, bahan dan alatnya, namun keterampilan yang dimiliki seorang pekerja seni yang dinilai tinggi dan mahal. Tidak semua orang memiliki keterampilan seperti menggambar dan melukis, namun semua orang bisa mempelajari cara melukis, dengan syarat harus belajar dengan rajin dan tekun berlatih akan menjadikan seseorang tadi ahli dan profesional dalam bidang seni rupa ini. Baiklah, langsung saya beritahu bagaimana langkah-langkah menggambar kartun Mickey Mouse.

Cara Menggambar Mickey Mouse KartunTentunya jangan lupa siapkan alat dan media untuk menggambar. Paling tidak sediakan krayon, atau pensil warna. Dengan alat dan media berupa kertas ini akan tercipta gambar Burung Kaka Tua. Namun perlu diingat bahwa saya menggunakan teknik menggambar dengan arsir. Bukan menggunakan teknik pointilis. Sketsa cenderung menggunakan bentuk silindris. Sebagaimana prinsip menggambar bentuk silindris hanyalah menggunakan teknik lingkaran-lingkaran sehingga memudahkan untuk meletakkan bagian-bagian yang akan digambar. Dengan kata lain bahwa dengan bantuan sketsa ini gambar akan lebih mudah dibuat. Penguasaan Teknik Menggambar bentuk yang sempurna, baik penguasaan teknik menggambar Flora, Fauna, dan alam maka akan tercipta gambar yang menakjubkan. Berbeda dengan teknik menggambar 2 dimensi tapi difoto dengan sudut kamera tertentu terlihat seperti tiga dimensi. Ini yang saya sebut Teknik Menggambar gambar 3 dimensi dengan camera illusions.

Baiklah siswa siswi pecinta Seni Budaya terutama yang senang menggeluti Seni Rupa. Disini akan saya sajikan teknik menggambar kartun Mickey Mouse. 

Langkah -langkahnya sebagai berikut:

  1. Siapkan kertas berukuran 22 x 35 atau kertas ukuran legal. 
  2. Sediakan pensil 2B untuk gambar sketsa terlebih dahulu.
  3. Sediakan pensil 8B atau Pensil Conte atau Pensil Dermatoghraph untuk membuat gambar dekornya.
  4. Kemudian beri warna sesuai keinginan anda. Untuk Gambar Mickey Mouse kali ini saya menggunakan warna hitam, merah, salem, kuning.
  5. Warna hitam untuk gambar dekornya, kemudian beri warna yang lainnya. 
  6. Jangan lupa untuk bagian yang gelap diberi warna bayangan agar terkesan 3 dimensi.
  7. Jadilah gambar Mickey Mouse kartun yang indah menggunakan Pensil Warna.
Anda Juga bisa melihat Tekniknya di Chanel YouTube saya




Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penataan Karya Seni Rupa

Diposkan oleh On 11:22 PM

Menata karya sebelum dipamerkan memang menjadi tugas panitia (seksi Dekorasi). ruangan ditata demikian rupa agar terlihat indah, aman dan nyaman terutama diperuntukkan bagi pengunjung. Ruang yang besar dan luas tidak menjadi jaminan, dapat ditata indah, begitu sebaliknya ruangan yang kecil belum tentu tidak dapat ditata sehingga nyaman. Kenyamanan memang tergantung bagaimana menata titik titik yang pas. Komposisi karya dalam ruangan akan menjadi penentu. Letak karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi akan disusun sesuai dengan ruangan. Jangan sampai perbandingan antara karya dan ruangan tidak tepat. Ruangan yang kecil harus diisi dengan jumlah karya yang tidak terlalu banyak. Karya yang banyak pastinya akan membutuhkan ruangan yang besar dengan penataan karya yang tepat. Perlengkapan ruang Pameran akan menjadi penentu keberhasilan kegiatan pameran.

Oleh karena itu penataan harus memperhatikan hal-hal berikut :

  1. Penataan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
  2. Karya 2 dimensi harus dipasang di Sketsel atau papan panil, jika tidak ada bisa dipsang pada dinding.
  3. Karya 3 dimensi harus dipasang di level, jika tidak ada maka bisa memanfaatkan meja untuk meletakkan karya.
  4. Karya kerajinan tangan harus diletakkan pada meja khusus dengan deretan khusus karya seni kriya. 
  5. Penataan lampu harus tepat, jangan sampai penataan lampu terlalu jauh dengan karya atau terlalu dekat dengan karya. Sebaiknya satu karya diberi lampu spot light. Lampu spot Light adalah lampu yang hanya menerangi satu karya.
Dengan penataan karya seni rupa yang tepat, Perlengkapan Ruang Pameran yang mumpuni, maka karya akan dapat dinikmati pengunjung secara optimal sehingga proses apresiasi tidak terhambat. Denah penataan ruang bisa anda lihat dibawah ini.

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penataan Karya Seni Rupa
Denah Ruangan dengan 1 pintu masuk dan 1 pintu keluar


Syarat-Syarat Khusus Apresiasi Kritik

Diposkan oleh On 11:18 PM

Syarat-Syarat Khusus Apresiasi KritikSeseorang mengkritik karya itu enak saja tapi tidak boleh seenaknya. Mengkritik tentunya sangat berkaitan erat dengan memberikan Tingkatan Apresiasi.  Agar saran dan masukan tersebut membangun, baik dan bijaksana maka diperlukan beberapa syarat bagi siapa saja yang akan memberikan kritiknya kepada orang yang berkarya, mengkritik karya yang dihasilkan agar antara pembuat dan penikmat karya sama-sama tidak saling menyakiti atau bahkan saling merugikan. Maka syarat apa saja yang wajib dimiliki oleh seseorang yang akan berkarya seni.
  1. Lebih Berkompeten artinya kalau dia mau memberikan saran yang baik tentunya dia lebih berkompeten dalam bidangnya. Contoh : Seseorang menikmati karya seni kaligrafi, kemudian ada kesalahan dalam menulis atau menggoreskan, maka penikmat seni tadi memberikan masukan, solusi yang baik, dan memang menguasai kaidah penulisan huruf Arab, sehingga pembuat karya mendapatkan ilmu baru dan penikmat karya seni juga mendapatkan keberkahan ilmunya. Saling menguntungkan bukan?
  2. Lebih Menguasai, contoh ada dua orang yang sama sama pekerja seni atau pembuat karya seni, yang satu menguasai kaligrafi dan yang satu menguasai Seni Pewarnaan atau menguasai dalam melukis karena dia pelukis. Sang Pelukis bisa saja memberi saran pada sang Kaligrafer tapi hanya sebatas perpaduan warna maupun ketepatan goresan warna dengan tehnik yang luar biasa. Namun sang pelukis tidak berhak mengkritik Tulisannya sebab pelukis tersebut tidak berkompeten dalam penguasaan kaidah khotiyah. Jika kondisinya begitu, tentunya kaligrafer tersebut juga dapat ilmu baru bukan?
  3. Lebih Arif dan Bijaksana artinya dalam mengkritik seseorang itu tanpa harus merendahkan orang lain, karena dengan merendahkan orang lain maka andatidak akan pernah mendapatkan kelebihannya. " La Tahtaqir Man Dunaka Falikulli Syai in Maziyyatun " jangan pernah merendahkan orang yang lebih rendah dari kalian sebab tiap-tiap sesuatu itu memiliki kelebihan. Jika orang sudah tersinggung atas apa yang anda ucapkan maka orang tersebut akan lari menjuhimu, padahal bisa saja kelebihannya jauuuuuuh lebih besar dari sedikit kekurangannya. Rugi ente....
  4. Lebih Cerdas artinya lebih cerdas dalam memberikan solusi, misal saja kalau mengkritik sesuatu atas kekurangan yang telah dimiliki pembuat karya, agar si pembuat karya bisa memperbaiki karyanya yang belum sempurna maka dengan cara diberikan kartu nama kemudian diajak untuk bersilaturahim kerumah anda jika anda memiliki karya yang lebih baik, tanpa sengaja Pembuat karya seni tadi akan mendapat ilmu kamu, akhirnya mereka mau bertanya bagaimana tehnik pembuatan karya yang baik, bahannya apa saja dan lain sebagainya akhirnya kalian bisa memberikan masukan dengan cara diminta. Dan jika saran anda diinginkan orang lain tentunya terasa lebih puas dari sekedar kita obral saran. Ya kalau ada yang membutuhkan saran anda, kalau tidak, anda akan di cap sebagai orang yang banyak omong, sekalipun anda berkompeten dibidangnya.
Maka dengan segala kelebihan itulah ilmu yang kita dapat akan lebh bermanfaat dan lebih berkah. Kalau kritikan kita selalu kita dasari dengan hati dan rasa suka maka tentunya kritik anda bersifat membangun, namun jika sebaliknya apabila kritik didasari rasa iri dan benci maka akan menimbulkan masalah. Jika anda memang mengkritik dengan cara yang arif dan bijaksana serta memiliki kecerdasan dalam memberikan solusi didukung kemampuan dan kompetensi yang lebih maka yang terjadi adalah keindahan yang sempurna, keindahan yang menyeluruh dalam kehidupan dan hubungan kita dengan masyarakat secara umum. So... Kritik boleh tapi Cerdas

Tingkatan Apresiasi

Diposkan oleh On 11:05 PM

Tingkatan ApresiasiSeseorang berkarya tentu tidak hanya sekedar mengekspresikan diri melalui karya seni, namun ada tujuan lain yaitu agar mendapat apresiasi dari orang lain atau mendapatkan penghargaan dari orang lain. Dengan adanya penghargaan itu tentunya akan memicu seseorang yang berkarya seni lebih bersemangat untuk berkarya lagi dan seseorang yang melihatnya agar termotivasi untuk ikut berkarya, hal inilah yang dinamakan ilmu yang berkah artinya kebaikan satu menimbulkan kebaikan-kebaikan yang lain. Dengan demikian seseorang tersebut sudah benar-benar bermanfaat bagi orang lain. 

Jika ada sebuah karya seni yang disajikan baik secara sengaja maupun disajikan secara tidak sengaja maka akan memunculkan berbagi reaksi bagi yang melihatnya, baik secara sengaja maupun tidak sengaja pula. Contoh seseorang yang melihat karya seni dengan sengaja yaitu pada saat seseorang mengunjungi pameran seni, kemudian menikmati karya-karya yang ada. Contoh seseorang yang melihat karya seni dengan tidak sengaja pada saat diperjalanan ternyata dipinggir jalan ada sebuah karya seni yang bagus dan menarik maka itu dinamakan melihat karya seni tanpa sengaja. Dengan kejadian seperti itulah muncul yang dinamakan tingkatan apresiasi.
Berikut ini 3 tingkatan apresiasi
  1. Apresiasi Empatik : Apresiasi hasil pandangan mata secara sekilas baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Contohnya " WOOOOW Keren...! ". " Wiih Maceme ....! " hanya sebatas itu saja. Ini biasa dilakukan bagi mereka yang kurang bisa berkarya seni tetapi sangat menyukai seni. Penikmat ini senang melihat karya, namun tidak terdorong untuk berkarya atau terdorong untuk mencobanya. Ya sebatas itulah.
  2. Apresiasi Estetik : Apresiasi yang sudah memasuki tingkat pemahaman pandangan secara detail disetiap sudut karya. Apresiasi ini merupakan tingkatan apresiasi yang lebih baik dibanding yang pertama, mengapa demikian karena penikmat seni sudah mulai memahami dan meneliti secara detail ini artinya bahwa tidak hanya sekedar terkagum namun keinginan untuk melihat secara lebih dekat. Bagi yang suka karya seni dan suka berkarya seni, walaupun melihat secara tidak sengaja, mereka akan menyempatkan untuk melihat lebih dekat yang tujuannya adalah mencari ilmu baru yang sedianya dipersiapkan untuk pengembangan ddirinya.
  3. Apresiasi Kritik : Apresiasi tertinggi dalam menghargai sebuah karya, tidak hanya meneliti secara detail namun akan mampu memberikan solusi bagi karya yang masih belum sempurna. Maka bagi siapa saja yang sudah memasuki apresiasi kritik maka perlu memiliki syarat-syarat Khusus Agar Anda boleh mengkritik seseorang. Jangan asal kritik. Ketika orang berbicara kritik, maka yang muncul adalah kata Salah, Saran, Masukan, Sindiran, Comment, Pendapat dan lain-lain. 
Saran itu ada yang merupakan saran yang baik dan saran yang jelek, sebagi contoh saran yang baik adalah : " Kalian harus belajar dengan giat karena sudah kelas XII sebentar lagi meghadapi ujian, setelah itu serahkan segalanya pada ALLAH Subhanahu Wata'ala". kalimat sarannya adalah Kalian harus belajar dengan giat dan Serahkan segalanya pada Allah. Penguat sarannya adalah Karena sudah kelas XII dan Sebentar lagi ujian. Saran ternyata juga ada saran yang buruk alias kurang baik. Contoh : " Kalian tidak perlu belajar, masalah kelulusan itu urusannya Allah ". Masalah kelulusan memang miliknya Allah tapi sarannya yang tidak baik. Kita itu dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin setelah itu kita serahkan semuanya pada ALLAH Subhanahu wata'ala, itulah yang dinamakan Tawakal. Begitu juga dengan masukan. 

Berbicara Sindiran maka juga akan memunculkan hal positif dan hal negatif, sindiran itu ada yang ungkapan nyata tapi menyindir dan orang yang disindir jelas ada didepannya. Contoh : " Siapa yang kemarin jalan jalan dengan dandanan seperti artis dengan rambut terurai." cantik dan menawan. Perhatikan sindiran berikut : Wahai kaum hawa, tutupilah auratmu dimana saja saat kalian jalan jalan atau dimana saja ". Maka untuk kalimat yang kedua tidak diperuntukkan hanya satu orang, hanya yang merasa lah yang tersindir, tetapi tidak jelas siapa yang disindir.

Masih banyak uraian tentang hal tersebut namun perlu diketahui bahwa tujuan apresiasi ini adalah bagaimana anda bisa menghargai apapun dan siapapun. Jika hal ini benar benar bisa melekat dalam jiwa anda, maka secara otomatis kalian telah berhasil belajar seni. Harapan saya adalah kalian bisa menghargai Orang lain, menghargai karyanya, menghargai pendapatnya, menghargai kehidupannya, menghargai statusnya, menghargai kedudukannya, menghargai kesholihannya dan menghargai ilmunya. Jika kalian pengen dihargai orang lain, hargailah diri anda dan orang lain. menghargai diri sendiri adalah dengan berpakaian rapi, bersih, berpendidikan, berakhlaqul Karimah dan memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Dengan begitu terangkatlah derajat kalian tanpa harus merendahkan derajat orang lain.

Cara Menggambar Burung Kaka Tua (Parrot)

Diposkan oleh On 10:19 PM

Cara Menggambar Burung Kaka Tua (Parrot)Kaka Tua adalah jenis burung yang indah, apalagi perpaduan warna pada bulunya membuat siapa saja tertarik untuk melihatnya bahkan memegang bulunya. Disini saya tidak menerangkan tentang Kaka Tua atau nama Latin dari Kaka Tua, namun saya sebagai guru seni budaya akan memberikan teknik menggambar Burung Kaka Tua. Atau bagaimana cara menggambar burung Kaka Tua.

Tentunya jangan lupa siapkan alat dan media untuk menggambar. Paling tidak sediakan krayon, atau pensil warna. Dengan alat dan media berupa kertas ini akan tercipta gambar Burung Kaka Tua. Namun perlu diingat bahwa saya menggunakan teknik menggambar dengan arsir. Bukan menggunakan teknik pointilis. Sketsa cenderung menggunakan bentuk silindris. Sebagaimana prinsip menggambar bentuk silindris hanyalah menggunakan teknik lingkaran-lingkaran sehingga memudahkan untuk meletakkan bagian-bagian yang akan digambar. Dengan kata lain bahwa dengan bantuan sketsa ini gambar akan lebih mudah dibuat.

Baiklah siswa siswi pecinta Seni Budaya terutama yang senang menggeluti Seni Rupa. Disini akan saya sajikan teknik menggambar kartun Burung Kaka Tua. Langkah -langkahnya sebagai berikut:

  1. Siapkan kertas berukuran 22 x 35 atau kertas ukuran legal. 
  2. Sediakan pensil 2B untuk gambar sketsa terlebih dahulu.
  3. Sediakan pensil 8B atau Pensil Conte atau Pensil Dermatoghraph untuk membuat gambar dekornya.
  4. Kemudian beri warna sesuai keinginan anda. Untuk Gambar Burung Kaka Tua kali ini saya menggunakan warna hitam, merah, kuning dan Coklat dan orange, Putih, biru. 
  5. Warna hitam untuk gambar dekornya, kemudian beri warna yang lainnya. 
  6. Jangan lupa untuk bagian yang gelap diberi warna bayangan agar terkesan 3 dimensi.
  7. Jadilah gambar Kaka Tua kartun yang indah menggunakan Pensil Warna.

Cara Memilih Peran Protagonis, Antagonis, Tritagonis

Diposkan oleh On 7:33 AM

Cara Memilih Peran Protagonis, Antagonis, Tritagonis
Salah satu unsur-unsur dalam pementasan seni teater adalah pemain/Pemeran/Tokoh/Artis. Pengertian Pemeran adalah orang yang memainkan cerita sesuai dengan karakter dan watak yang telah ditentukan oleh sutradara dalam cerita. Peran inilah yang akan dinikmati penonton dalam seni pertunjukan teater. Tanpa pemain atau pemeran ini maka cerita tidak mungkin bisa sampai pada penonton. Jangan sampai salah memilih pemain. Sutradara harus benar-benar jeli memilih pemain. Pemain juga bisa menawarkan diri untuk memilih karakter yang mereka kuasai. Kemudian minta pendapat seorang sutradara. Layak dan tidaknya maka akan diputuskan oleh Sutradara.

Seorang artis terkadang menawarkan diri menjadi pemain dengan karakter yang dipilihnya dengan maksud dia nyaman memerankan apa yang dikuasainya. Namun tetap yang memutuskan untuk dipilih adalah Sutradara. Sutradara akan mengamati sejauh mana karakter ini melekat pada pemain. Oleh karena itu sutradara akan memilih perwatakan sesuai dengan karakter yang terbagi menjadi 3 :
  1. Peran Protagonis : Peran protagonis ini adalah peran utama, atau peran inti. Peran ini menjadi sentral dalam cerita. Oleh karena itu peran ini sangat penting. Lantas bagaimana caranya menjadi pemeran utama ini. Apakah harus memiliki trik khusus untuk menjadi pemeran utama. Sebenarnya bukan trik khusus namun saya menamainya syarat-syarat untuk menjadi pemeran utama. Jadi Syarat-syarat untuk menjadi tokoh utama adalah Tekun dalam berlatih, memiliki banyak pengalaman, total dalam memerankan tokoh yang diceritakan.
  2. Peran Antagonis : Peran antagonis ini sangat penting juga, karena peran protagonis akan menjadi lebih hidup jika didampingi dengan peran antagonis. Banyak orang menyebut peran protagonis adalah peran lawan, Suka membuat masalah, Sumber segala sumber masalah. Bahkan tidak jarang pemeran protagonis harus dibenci oleh penonton. Jika hal ini (dibenci) terjadi maka pemeran antagonis benar-benar berhasil memainkan karakternya. Resiko yang ditanggung adalah dibenci, namun hanya dalam tampilan saja. Kadang kalau ketemu langsung ingin cubit saja. Sebab mungkin merasa gemes saja. Namun jangan khawatir, mereka tetap mencintai anda.
  3. Peran Tritagonis : Peran tritagonis dalam seni teater memang dibutuhkan. Peran ini cenderung menjadi penengah antara pemeran protagonis dengan antagonis. Kita bisa menyebut peran tritagonis adalah peran pendamai, atau penetralisir sebuah masalah. Syarat-syaratnya untuk peran tritagonis ini harus seseorang yang berwatak kalem, sederhana, berwibawa, bijaksana, dan cerdas serta berwawasan luas. Memiliki banyak solusi terhadap persoalan. Oleh karena itu sutradara harus memberikan teks yang memang benar-benar memiliki banyak pencerahan.
Demikian Cara memilih peran Protagonis, Antagonis dan tritagonis. Biasanya kita bisa menambah pemeran Figuran. Pemeran ini juga akan mempercantik penampilan. Kalau dalam sebuah sinetron TV biasanya tidak lupa menggunakan peran figuran. Namun untuk Penampilan teater yang diperankan dipanggung jarang sekali menggunakan peran Figuran. Kalau tampilan di Televisi kamera bisa difokuskan pada pemeran utama, atau antagonis maupun tritagonis, jadi penonton tetap akan bisa fokus pada cerita, namun kalau bermain peran secara live atau langsung pemeran figuran justru menghilangkan fokus. Namun kembali pada sutradara. Jika Sutradara cerdas pasti akan mampu mengatur semuanya dengan sempurna. 

Fungsi Kostum, Fungsi Tata Rias, Fungsi Dekorasi, Fungsi Panggung, dan Fungsi Tata Suara

Diposkan oleh On 12:22 AM

Fungsi Kostum, Fungsi Tata Rias, Fungsi Dekorasi, Fungsi Panggung, dan Fungsi Tata Suara Dalam unsur-unsur yang terlibat dalam pementasan, tentunya ada tim Artistik yang memiliki beberapa personil yang terbagi menjadi beberapa bagian. Masing-masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Tidak tanggung-tanggung, mereka akan total bekerjasama mewujudkan pementasan yang sukses. Dalam seni Teater, Tim ini diantaranya terbagi menjadi beberapa yang tentunya memiliki fungsi masing-masing. Banyak muncul pertanyaan mengapa panggung itu sangat penting? Mengapa Tata rias itu dibutuhkan?, Mengapa Tata lampu harus ada?, mengapa tata suara tidak boleh ketinggalan? jawaban dari semua pertanyaan itu sebagai berikut :

  • Fungsi Panggung dan pentas : Disini naskah drama dihadirkan. Panggung harus ada karena berfungsi sebagai tempat pentas. Dengan panggung maka fokus pandangan penonton menjadi terpusat pada panggung. Tentunya panggung dibuat lebih tinggi dari tempat duduk penonton, sehingga tidak ada lagi penonton yang terhalang pandangannya terhadap pementasan berlangsung.
  • Fungsi Dekorasi : Dekorasi adalah pemandangan latar belakang yang terhias diatas panggung. Fungsi dekorasi ini adalah menguatkan naskah drama. Oleh karena itu panggung harus disesuaikan dengan tema dan naskah drama.
  • Fungsi Tata Lampu : Selain untuk menerangi panggung, Tata lampu bisa memberi efek alamiah dari waktu, musim, cuaca dan suasana. Memberi efek pergantian siang dan malam, misalnya malam hari, maka lampu dibuat agak redup, sedangkan siang hari, lampu dibuat terang. Dan sebagainya. Lampu juga dapat membantu permainan dalam melambangkan maksud dengan memperkuat kejiwaan. Lampu juga bisa memberikan variasi yang berubah-ubah.
  • Fungsi Tata Suara : Tata suara itu meliputi beberapa hal seperti Sound System, Microphone, efek bunyi, dan alat musik. Tujuannya adalah membuat suara pemain saat berdialog membawakan naskah terdengar dengan jelas. Dalam seni Teater, Musik pengiring drama harus disesuaikan dengan suasana yang sedang berjalan. Jangan sampai dialog sedih, diisi dengan musik yang gembira. Jangan sampai musik pengiring lebih keras dari suara pemain. Ini semua menjadi tanggung jawab Tata Suara.
  • Fungsi Kostum : Kostum adalah pakaian kelengkapan yang dikenakan pemain dalam pementasan. Oleh karena itu kostum  memiliki fungsi menghidupkan karakter aktor (suku bangsa, usia, status sosial, Kepribadian). Kostum juga digunakan sebagai pembeda setting, artinya kostum dapat membedakan antara aktor satu dengan aktor lain. Kostum juga sebagai alat bantu bagi pemain peran, Kostum membuat aktor merasa nyaman pada setiap posisi yang diperankan. Kostum memberikan efek visual gerak dan dapat menambah keindahan.
  • Fungsi Tata Rias : Tata rias bisa dikatakan seni kosmetika. Artinya untuk menciptakan wajah aktor yang diinginkan sesuai dengan tuntunan naskah. Tata rias harus memperhatikan tata lampu agar tidak sia-sia. Kalau adegan dengan lampu redup, usahakan rias agak lebih cerah, kostum juga lebih cerah, dengan tujuan tokok tetap terlihat penonton. Tata rias bisa juga untuk merias tubuh, Mengatasi efek lampu, Membuat wajah sesuai dengan peranan yang dikehendaki.

Unsur-Unsur Yang Terlibat Dalam Pementasan Teater Beserta Tugas-Tugasnya

Diposkan oleh On 11:48 PM

Unsur-Unsur Yang Terlibat Dalam Pementasan Teater Beserta Tugas-TugasnyaKerjasama agar pementasan seni teater berjalan dengan sukses wajib dilakukan. Sangat tidak mungkin jika dalam pementasan teater bisa dilakukan sendirian. Ada pihak-pihak yang harus dilibatkan dalam pementasan Seni Teater. Ada beberapa personil yang harus diajak kerjasama untuk pementasan teater yang sempurna. Tanpa adanya unsur-unsur ini maka seseorang tidak akan mampu mewujudkan pementasan teater yang profesional. Masing-masing unsur memiliki tugas sesuai kapasitas mereka masing-masing. Mereka akan bekerja sesuai dengan tugas pokok. Mereka akan saling mengisi dalam pementasan teater. Bahkan pementasan teater tak akan mungkin terlaksana jika tidak ada kerjasama antar mereka.

Unsur yang terlibat dalam pementasan:

  1. Sutradara : Sutradara merupakan koordinator utama dalam mengatur segalanya secara detail. Sutradara memiliki tugas yang sangat berat. Sutradara harus memilih naskah. Sutradara harus mengurus akting para pemain. Sutradara harus mengurus, kostum, tata lampu, tata rias, masalah teknis, pentas. Semuanya harus berdasarkan persetujuan sutradara. Artinya sutradara memiliki tugas sentral dalam pementasan karena mengingat fungsi sutradara yang begitu banyak.
  2. Pemain : Pemain adalah personil wajib dalam pementasan. Tidak ada pemain, tidak ada pementasan. Pemain tidak bisa digantikan dengan siapapun kecuali sutradara. Pemain harus memiliki kemampuan improvisasi yang luar biasa. Kemampuan mengolah vokal menjadi kewajiban pemain. Kemampuan beradu akting diatas panggung tanpa merasa canggung dan gemetar. Penuh percaya diri. Memiliki artikulasi pengucapan yang sempurna. Dan cakap dalam menangkap lemparan percakapan dengan tempo yang tepat.
  3. Pengurus Produksi : Personil ini juga sangat berperan. Pengurus produksi bertugas mencari gedung untuk pentas. Biasanya mereka bekerja satu tim dalam sebuah wadah yang disebut dengan panitia. Panitia ini tentunya memiliki struktur dan tugas panitia yang harus bekerja sama untuk membuat pementasan sukses. Pengurus produksi tentunya ada bendahara, sekretaris, dan seksi-seksi dalam pementasan.
  4. Tim Artistik : Tim ini terdiri dari penata panggung atau pentas, Penata dekorasi panggung, Penata lampu, Penata suara, Penata Rias dan Kostum yang memiliki fungsi masing-masing. Masing-masing anggota tim sangat penting sebab memiliki fungsi dalam pementasan. Tim ini akan membuat karakter tokok menjadi lebih kuat. Dengan make up maka tokoh orang tua bisa dibuat. Dengan membuat kerut wajah maka tokoh ini semakin terlihat.