Tari yang tergolong Tari Rakyat ini memang tidak banyak dikenal diberbagai daerah. Namun di Daerah ngawi tari Rakyat ini sangat terkenal. Kita tahu bahwa pembagian tari menurut fungsinya dibagi menjadi tiga yaitu tari upacara,
tari pergaulan, dan tari pertunjukan. Untuk Upacara adat yang biasa dilaksanakan oleh kaum bangsawan atau kerajaan. Untuk Tari Orek-orek termasuk ke dalam golongan
tari pergaulan karena semata-mata hanya untuk hiburan. Namun sekarang tari Orek-Orek sudah menjadi tari pertunjukan karena memiliki tujuan bisa dikenang dan dikenal kembali oleh seluruh masyarakat yang menyaksikannya. Tari mempunyai
periodesasi berdasarkan struktur atau corak masyarakat Indonesia yang menjadi
pendukung tari-tarian Indonesia sejak masa prasejarah sampai sekarang.
Periodesasi tentang tari di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Zaman masyarakat Primitif (20.000 S.M – 400 M)
- Zaman masyarakat Feodal ( 400
M. – 1945)
- Zaman masyarakat Modern (sejak 1945) (Soedarsono,1972:
13-14).
Berdasarkan periodesasi tari yang diungkapkan oleh Soedarsono
menunjukkan bahwa tari Orek-orek merupakan salah satu tari yang lahir pada
awal zaman masyarakat modern yaitu setelah tahun 1945.
Tari Orek-orek sebenarnya berasal dari Jawa
Tengah, kemudian digarap dan dikembangkan di Kabupaten Ngawi.Tari Orek-orek menjadi tarian
khas Kabupaten Ngawi yang ditarikan berpasangan laki-laki
dan perempuan. Tari Orek–orek termasuk salah satu kesenian tradisional berupa
tari kerakyatan yang merupakan perpaduan antara gerak tari dan nyanyian yang
diiringi
alat musik gamelan. Tanpa adanya musik pengiring, maka
tarian Rakyat ini kurang semarak disajikan.
Tari Orek-orek berfungsi sebagai tari hiburan atau Tari pergaulan, yaitu
menggambarkan masyarakat yang selepas kerja, bergotong royong, melakukan
tarian gembira untuk melepaskan rasa lelah dan kepenatan. Gerak tari Orek-orek sederhana,
diulang-ulang, dan monoton, namun tetap diminati dan masih eksis sampai
sekarang, Tentunya perlu dilestarikan.
Bentuk Penyajian
Maksud dari bentuk penyajian adalah wujud (tari) yang menampilkan
secara keseluruhan menyangkut elemen-elemen pendukungnya antara lain gerak,
iringan, tata rias dan busana, pola lantai, dan tempat pertunjukan dari awal pertunjukan sampai akhir pertunjukan. Kita bisa melihat Unsur-Unsur Tari sebagai bentuk penyajian secara keseluruhan.
Gerakan
Gerakan Tari Orek-orek Masih sangat simple. Karena Tari Orek-Orek merupakan tari tradisi yang termasuk golongan
tari rakyat.
Sama halnya dengan tari kerakyatan yang lain, gerak dalam tari Orek-orek juga
sesuai dengan ciri-ciri tari kerakyatan yaitu sederhana, monoton dan terjadi
pengulangan gerak.
Iringan Musik
Iringan musik tari orek orek sangat dibutuhkan untuk dipadukan dengan gerakan tari. Musik dan tari merupakan dua hal yang saling melengkapi. Sebuah tari
tanpa ada iringan / musik akan terasa hambar karena musik selain sebagai
pengiring tari juga mempunyai fungsi yang lain yaitu sebagai ilustrasi, pemberi
suasana dan memperkuat ekspresi gerak.
Musik dapat dibedakan menjadi dua
macam, yakni musik internal dan
musik eksternal. Musik
internal yaitu musik
yang sumbernya berasal dari dalam diri manusia itu sendiri misalnya tepuk
tangan, hentakan kaki, dan nyanyian. Sedangkan musik eksternal adalah musik
yang berasal dari luar diri manusia, maksudnya berasal dari alat musik misalnya
seperangkat gamelan, seruling, gitar, dan sebagainya.
Busana
Busana Tari Orek orek sudah sangat bagus, biasanya sudah menutupi tubuh secara keseluruhan. Hal ini dimaksudkan agar nilai-nilai kepribadian penari terlihat dan mampu mempertegas tokoh yang sedang
diperankan.
Fungsi busana secara fisik yaitu untuk menutupi dan melindungi
tubuh penari, sedangkan fungsi busana secara artistik adalah memberi keindahan,
ilustrasi, dan menonjolkan karakter yang dimainkan.
Rias
Rias Tari Orek-orek terdiri dari rias panggung dan rias wajah. Rias panggung yaitu merias tempat untuk pertunjukan. Untuk Rias wajah yaitu rias cantik yang
menggunakan alas atau bedak secukupnya, blush onatau pemerah pipi, eye
shadow, dan lipstik atau pemerah bibir untuk penari perempuan. Rias untuk penari
laki-laki lebih sederhana karena hanya bertujuan mempertegas saja yaitu
menggunakan alas atau bedak dan lipstik atau pemerah bibir.
Berdasarkan
pembagian tari tersebut, tari Orek-orek merupakan
tari rakyat atau kerakyatan.
Ada 18 ragam dalam tari Orek-orek yaitu:
(1)Sembahan, (2) Lampah lembehan, (3) Kencrongan, (4) Lawungan, (5) Srisikan
1 terdiri dari seblak sampur, srisik; lembehan tangan, srisik; lawung, (6) Pilesan,
(7) Genjlengan 1, (8) Lintang alian, srisik, (9) Tawing ulap-ulap, (10) Laku telu,
(11) Odrogan, (12) Genjlengan 2, (13) Pondongan, (14) Trap jamang, (15)
Keplok setan, (16) Lampah lembehan, ogek angguk, (17) Srisikan 2 terdiri dari
lawung, srisik; ketrekan, srisik; jalan lilingan, dan (18) Jalan tawingan.
Source :
http://eprints.uny.ac.id/20157/1/SKRIPSI%20OKTARIA%20K.W_10209244009.pdf