Kategori

Soal Seni Budaya UTS Kelas 9 (IX) Semester 1 (gasal) Seni Rupa Seni Musik 2018

Diposkan oleh On 7:18 AM

Soal Seni Budaya UTS Kelas 9 (IX) Semester 1 (gasal) Seni Rupa Seni Musik 2018
Soal Seni Budaya UTS Kelas 9 (IX) Semester 1 (gasal) Seni Rupa Seni Musik 2018 ini sebagai dokumentasi kami sebagai hasil karya MGMP Seni Budaya MTs yang berhasil kami susun di MTs Negeri 1 Pati ini. Semoga ini bisa juga dijadikan bahan pertimbangan untuk menyusun soal berikutnya.

Bagi guru-guru selain di Wilayah Kami MGMP Kecamatan Winong Kab. Pati bisa menggunakan soal ini untuk ujian dan ulangan ulangan harian. Jika anda menggunakannya sebagai soal PTS maka soal ini tidak cocok, sebab ini masih menggunakan kurikulum KTSP.

I. Pilihlah salahsatu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang pada lembar yang telah tersedia !

1. Salah satu unsur seni rupa yang paling dasar adalah . . . .
a. titik c.  bidang
b. garis d.  bentuk
2. Berikut contoh warna sekunder yaitu . . . .
a. merah c.   kuning
b. hijau d.   biru
3. Melukis dengan bahan cair sehingga hasilnya menyatu dengan arsitektur menggunakan teknik . . . .
a. spray c.   plakat
b. aquarel d.   tempra
4. Teknis melukis dengan menyemprotkan, baik menggunakan cat air maupun cat minyak merupakan . . . .
a. teknik spray c.   teknik pointilis
b. teknik plakat d.   teknik aquarel
5. Kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur warna yang berlawanan adalah . . . .
a. kesatuan c.   penekanan (kontras)
b. keselarasan d.   irama
6. Patung yang dibuat dengan tujuan untuk memperingati peristiwa bersejarah, jasa seseorang atau kelompok, dinamakan patung . . . .
a. patung mainan c.   arsitektur
b. religi d.   monumen
7. Patung dari bahan lunak biasanya mempergunakan bahan . . . .
a. tanah liat dan lilin c.   plastisin dan batu
b. kayu dan lilin d.   kayu dan batu
8. Suatu karya seni yang mengutamakan ekspresi atau ungkapan jiwa perupanya dibandingkan aspek kegunaannya disebut . . . .
a. seni murni c.   seni rupa
b. seni kriya d.   seni musik
9. Berikut yang bukan merupakan penyebab perubahan fungsi seni adalah . . . .
a. Perkembangan pola pikir c.   Tradisi masyarakat
b. Kebutuhan masyarakat d.   Budaya masyarakat
10. Seni lukis kaca tumbuh mulai abad ke-19 di daerah …..
a. Bali c.   Sumatra
b. Jawa d.   Jawa dan Sumatra
11. Tahap awal dalam mengapresiasi seni murni adalah . . . .
a. Memperhatikan karya seni
b. Memberikan penilaian terhadap karya seni
c. Menginterprestasikan karya seni
d. Berdiam diri sejenak dan memikirkan karya seni
12. Isi karya seni rupa merupakan . . . . . . . karya yang disampaikan oleh perupa kepada apresiator.
a. Inspirasi c.   makna
b. Imajinasi d.   ide
13. Karya seni rupa yang unik merupakan karya yang . . . .
a. Tidak ada bandingan warnanya c.   bentuknya khas
b. Tunggal atau hanya satu ciri bentuk abstrak d.   tidak ada yang menyamai sehingga aneh
14. Cara seseorang dalam menciptakan suatu karya seni disebut . . . .
a. tema c.   teknik
b. kreativitas d.   karakter
15. Kemampuan untuk menciptakan hal-hal yang baru disebut . . .  .
a. Imajinasi c.   ide
b. Makna d.   kreasi
16. Berikut ini adalah unsur musik yang paling penting, kecuali . . . .
a. Melodi c.   harmoni
b. Irama d.   proporsi
17. Musik di Asia meliputi . . . . . . kecuali,
a. Rock and Roll c.   oriental
b. melayu d.   hindustan
18. Indonesia merupakan salah satu negara yang terdapat musik melayu khususnya di daerah . . . . .
a. Bali c.   Riau
b. Jakarta d.   Kalimantan
19. Berikut ini alat musik yang paling dominan pada musik melayu, kecuali . . . . . .
a. Gong c.   accordion
b. Biola d.   rebab
20. Alat musik petik dari Jepang yang memiliki senar 13 dan dimainkan dengan cara dua tangan disebut . . . . .
a. Qin c.   Shamisen
b. Koto d.   Sanxian
21. Alat musik tabla dimainkan dengan cara . . . . .
a. di pukul c.   di tiup
b. di petik d.   di tekan
22. Istilah yang tepat untuk nenyebut orang yang menata musik ulang di sebur . . . . .
a. manager c.   melayu
b. komposer d.   oriental
23. Di negara Arab berkembang jenis musik . . . . . .
a. Hindustan c.   melayu
b. Timur Tengah d.   oriental
24. Lagu bernafaskan Islam yang alur nadanya / melodinya berorientasi pada lagu timur tengah di namakan . . .
a. Koor c.   Sholawat
b. Qosidah d.   Musik Jazz
25. Ilmu yang berhubungan dengan keselarasan paduan bunyi di sebut . . . . .
a. Ilmu bunyi c.   Ilmu artikulasi
b. Ilmu harmoni d.   Ilmu interportasi
26. Perhatikan lagu – lagu di bawah ini :
1. Waka – waka
2. Wo ai nie
3. Kuch – kuch hota hai
4. No me ames
5. Baladil hasib
6. We will no go down
Judul lagu di atas yang termasuk lagu Asia di tunjukkan pada nomer . . . . . .
a. 1 – 2 – 3
b. 2 – 3 – 5
c. 4 – 5 – 6
d. 2 – 4 – 6
27. Berikut adalah instrument alat music Arab, kecuali . . . . . .
a. Mizmar c.   Gitar gambus
b. Koto d.   Rebana
28. Irama musik melayu yang berkembang di Indonesia adalah perpaduan dari musik melayu dengan musik tabla India, oleh Bang Haji Rhoma Irama menjadi khas musik Indonesia yaitu . . . . .
a. Irama mealyu c.   Irama Qosidah
b. Irama popular d.   Irama dangdut
29. Lagu – lagu yang menggunakan nada mikrotonik adalah . . . . . .
a. Musik Hindustan c.   Musik Melayu
b. Musik Oriental d.   Musik Timur Tengah
30. Alat musik negara – negara Asia bertangga nada pentatonis ( musik perkusi ) yang banyak dimainkan dengan cara . . . . . .
a. di petik c.   di pukul
b. di gesek d.   di tekan

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar !

1. Sebutkan macam – macam teknik seni lukis !
2. Sebutkan prinsip – prinsip seni rupa !
3. Bagaimanakah cara seseorang seniman menuangkan ide – idenya dalam sebuah karya seni rupa ? Sebutkan langkah – langkahnya menurut kalian masing – masing !
4. Secara garis besar ada 4 ragam pengelompokan musik yang ada di Negara Asia. Sebutkan !
5. Berikan contoh alat / instrument musik dari masing – masing negara Asia berikut :
a. India
b. Arab / timur tengah
c. Melayu ( Riau / Malaysia )

Tahap-Tahap Menggambar Ilustrasi

Diposkan oleh On 6:37 AM

Gambar Pak Dalang Kondang

Jika kalian ingin menggambar ilustrasi maka ada beberapa tahapan-tahapan yang harus dilalui agar bisa mendapatkan gambar yang sesuai dan sangat menarik. Tahpan ini penting mengingat bahwa menggambar ilustrasi akan berhubungan dengan tema, susunan irama dan komposisi yang tepat. Oleh karena itu saya sebagai guru SBK merasa perlu untuk menyampaikan tahapan menggambar Ilustrasi. Jika laian sudah mengetahui Jenis-Jenis Gambar Ilustrasi maka sebaiknya anda juga mengetahui Tahap menggambar ilustrasi.

Baiklah langsung saja berikut adalah Tahapan menggambar Ilustrasi.
  1. Menentukan tema gambar yang didasarkan pada cerita atau narasi.
  2. Menentukan jenis gambar ilustrasi yang akan dibuat.
  3. Menentukan irama, komposisi, proporsi, keseimbangan, dan kesatuan pada objek gambar.
  4. Menggambar sketsa global yang disesuaikan dengan cerita atau narasi.
  5. Memberikan arsiran atau warna bahkan sentuhan akhir pada objek gambar sesuai karakter cerita.
Ada 5 Tahap yang harus dilalui sebelum menggambar ilustrasi. Semoga kajian keilmuan seni budaya kali ini bisa menjadi solusi dalam menjawab pertanyaan apapun tentang Tahap Menggambar ilustrasi.

Jenis-Jenis Gambar Ilustrasi

Diposkan oleh On 6:26 AM


Jenis gambar ilustrasi juga dipelajari pada mata pelajaran Seni Budaya kelas 8 semester gasal atau semester ganjil. Namun seiring perkembangan kurikulum, materi yang membicarakan Jenis-jenis gambar ilustrasi juga bisa dipelajari pada kelas 7 atau bahkan kelas 9. Namun disini konsentrasi kita pada kurikulum 13 atau populer disebut kurtilas akan membicarakan Jenis-jenis gambar ilustrasi.

  1. Kartun adalah gambar yang berupa tokok manusia maupun hewan dan berisi cerita humor yang menghibur.
  2. Karikatur adalah gambar dengan karakter yang dilebih-lebihkan, lucu, unik yang mengandung kritikan dan sindiran.
  3. Komik adalah gambar ilustrasi yang terdiri dari rangkaian gambar yang saling melengkapi dan memiliki alur cerita.
  4. Ilustrasi Karya sastra adalah gambar yang berisi cerita pendek, puisi, maupun sajak agar terlihat menarik.
  5. Vignette adalah gambar ilustrasi yang berisi bentuk dekorasi yang fungsinya sebagai pengisi bidang yang kosong.
Demikianlah 5 Jenis Gambar ilustrasi yang bisa kami sampaikan disini, semoga bisa bermanfaat untuk materi seni budaya kelas 8 pada semester gasal. Ringkasan ini kami sadur dari buku paket seni budaya terbitan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014 Kurikulum 13, Balitbang Kemendikbud. Tahun 2014. Pelajari juga Tahap-Tahap Menggambar Ilustrasi agar bisa menggambar dengan tepat.




Seni Sebagai Media Sosial

Diposkan oleh On 7:44 AM

Seni Sebagai Media Sosial
Berbicara seni adalah berbicara tentang keindahan. Seni atau pengertian seni adalah sebuah karya yang bermutu yang diciptakan dengan kemampuan yang luar biasa. Media sosial adalah media bermasyarakat, dalam hubungannya dengan amaliah seseorang saat mengadakan komunikasi dengan masyarakat secara umum.

Sebelum berbicara tentang seni sebagai media sosial, ada hal yang sangat mendasar yang perlu kita kuasai materinya dan kemudian kita praktekkan ilmunya. Yaitu kita harus memposisikan diri sebagai ruang. Bukan pengisi ruang. Artinya kita memiliki pandangan yang sangat luas terhadap apapun dan siapapun. Memiliki kelapangan dada dalam setiap menghadapi persoalan sosial. Dan diberikan izzah atau rasa kasihan ora mentolonan dengan siapapun.

Ruang artinya kita bisa menerima siapapun dalam keadaan apapun. Kita bisa menerima siapapun walaupun beda usia, beda profesi dan beda keyakinan sekalipun. Asalkan demi perdamaian dan kemaslahatan ummat maka kita akan selalu bertoleransi.

Secara teoritis memang sulit untuk dijelaskan namu prakteknya sangat simpel. Baiklah saya mencoba membuat materi ini lebih simpel. Apa yang harus kita lakukan supaya bisa menjadi ruang yang ideal.

  1. Baik dengan siapapun.
  2. Tidak mudah marah dan benci dengan seseorang
  3. Jika difitnah tidak bereaksi apapun 
  4. Siap menerima pendapat dari siapapun
  5. Tidak mudah menyerah
  6. Memiliki sifat lemah lembut
  7. Sejuk hatinya
  8. Tidak mudah terprofokasi
  9. Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
  10. Ikhlas
  11. Membuat orang lain nyaman
  12. Sebagai motivator
  13. Lebih suka mencintasi dan mengasihi tanpa mengharap imbalan kasih dan sayang.
Itu semua yang kami cantumkan diatas adalah cara mudah memahami materi tentang ruang.

Seni Sebagai Media Sosial

Modal dasar sudah kita miliki, sekarang tinggal kita olah dalam kehidupan sosial. Kita lihat kanjeng Sunan kalijogo yang mati-matian mnyebarkan agama dengan cara membuat wayang dan menyisipkan agama dalam dakwahnya menggunakan media wayang. Wayang adalah bagian dari kesenian yang selain berfungsi untuk hiburan saja (murni) namun pada kenyataanya mampu merubah keyakinan dan jiwa seseorang.

Selain itu ada yang menggunakan seni sebagai daya tarik dalam beriklan. Menyampaikan dagangannya agar laku dalam masyarakat. Dengan menggunakan seni itu masyarakat tanpa sadar masuk dalam dunia seni tersebut sehingga tinggal mensisipi kegiatannya, atau materinya dengan seni tersebut.

Masyarakat akan lebih bisa tertarik untuk srawung dan berkomunikasi dengan kita dengan nyaman akibat pengelolaan seni yang cerdas dan mampu menciptakan keindahan yang lebih luas.

Pelaksanaan Pameran

Diposkan oleh On 6:45 AM


Pelaksanaan Pameran

Pelaksanaan Pameran

Pameran yang dilakukan oleh seniman pastinya akan membawa kesan tersendiri terutama pada saat pelasanaan pameran berlangsung. Pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan seniman atau pekerja seni guna mendapatkan wawasan lebih luas. Disini seniman merasa dihargai karena karyanya dapat dinikmati dengan bebas. Orang akan menanyakan berabagai hal mengenai karya yang dipajang. Pada saat pelaksanaan pameran inilah merupakan puncak dari kegiatan pameran.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada saat seseorang atau panitia pameran mengadakan pameran yaitu sebagai berikut.

Penataan Ruangan

Seksi yang bertugas menata ruang harus orang yang memiliki kemampuan profesional. Jangan asal comot untuk menata ruang. Jika tidak memiliki jiwa seni tinggi jangan sampai seseorang tersebut dijadikan seksi dekorasi. Seksi dekorasi ini yang bertanggung jawab penuh untuk menata ruang. Orang yang profesional tidak harus mengerjakan ini dengan tangannya sendiri, namun bisa meminta bantuan tenaga dari orang lain. Artinya konsep tetap dari seksi dekorasi, namun pengerjaannya boleh orang lain.

Tanpa profesionalisme seorang dekorator, maka ruang pameran tentu tidak sesuai yang diharapkan. Sebab dalam ruang pameran harus memberikan kesan yang romantis, harmonis, nyaman, asri, indah, memiliki daya tarik yang luar biasa sehingga pengunjung dapat menikmatinya secara maksimal dan berkesan.  

Tentunya ada kriteria yang harus dipenuhi dalam ruang pameran agar terpenuhinya ruang pameran yang ideal.
penempatan denah ruang. Denah harus ditempatkan diluar ruangan agar pengunjung mengetahui terlebih dahulu arah yang akan ditempuhnya. Kemudian jangan lupa setiap sudut atau persimpangan sebaiknya ada tanda anak panah dan keterangan agar pengunjung dapat menentukan tujuan yang akan ditempuhnya dalam ruang pameran.

Posisi tempat duduk. Jika dalam ruang ada tempat duduknya maka diatus sedemikian rupa jangan sampai menutupi ruas jalan pengunjung. Dan jangan terlalu disebar di tengah ruang pameran, sebab dapat memberikan kesan sempit.

Posisi panel atau sketsel. Penataan panel biasanya dipasang ditengah ruang pameran, tujuannya adalah agar papan panel ini bisa digunakan bolak balik, jadi sisi yang satu juga bisa untuk memajang karya dan sisi sebaliknya juga bisa dipakai untuk memajang karya. Untuk efisien tempat.

Memperhatikan display. Display bisa kita artikan tampilan ruang yang indah. dalam hal ini tidak lepas dari penerangan yang cukup, namun perlu diingat bahwa penerangan yang cukup bukan berarti penerangan yang banyak atau bahkan berlebihan. Penerangan yang cukup adalah, setiap karya harus ada penerangannya dengan spotlight. Kemudian untuk penerangan ruang pamerannya dibuat redup. Tujuannya agar karya terlihat jelas tapi tidak silau dan jika dinikmati karyanya, tidak merusak pandangan mata.

Penataan hasil Karya

Penataan hasil karya merupakan perkerjaan yang harus diikuti dengan penuh kehati-hatian. Butuh orang yang profesional dibidang dekorasi. Menata karya juga harus memperhatikan :

  • jarak pandang, jika karya yang kecil diletakkan pada papan panel namun posisinya terlalu tinggi, maka ini adalah salah satu kesalahan penataan karya. Jadi untuk karya yang ukurannya lebih kecil bisa ditata pas sesuai tinggi pandang mata pengunjung.  Untuk karya yang besar bisa dipasang agak miring kebawah, tujuannya agar pengunjung dapat menikamati karya secara keseluruhan, cukup dengan sedkit mendongak.

  • Yang tidak kalah pentingya adalah jenis karya, pengelempokokan karya juga menjadi tugas seksi dekorasi. Disini karya dikelompokkan berdasarkan jenisnya, untuk karya senirupa atau kerajinan tangan (seni kriya). Harus dibedakan ruangnya. Jangan sampai campur aduk.

Evaluasi

Evaluasi menjadi kegiatan pamungkas dalam pelaksanaan pameran, sebab dengan evaluasi maka pameran yang akan datang tentunya lebih baik dari pameran-pameran yang telah lalu. Materi evaluasi adalah mulai dari perencanaan, persiapan sampai pada pelaksanaan. Artinya harus diperhatikan mulai dari pembentukan panitia, Kinerja panitia, sampai keluar masuknya keuangan. Mengenai keuangan yang minus setelah kegiatan akan menjadi pengalaman berharga, mungkin target tidak sesuai perencanaan, pengeluaran membengkak karena suatu hal yang tak terduga. Problem semacam ini kerap terjadi, dengan demikian antisipasi dengan menyiapkan dana cadangan akan menjadi solusi tepat dalam kasus ini.

Demikianlah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pameran. Semoga artikel ini bisa membantu dan menjadi referensi para siswa untuk belajar seni budaya.

Beberapa Pertimbangan Yang Perlu Diperhatikan dalam Merancang dan Membuat Karya seni Kriya

Diposkan oleh On 7:27 AM

Merancang Seni Kriya memang harus memperhatikan beberapa hal yang harus dipenuhi, dalam hal ini pemenuhan terhadap pembuatan seni kriya. Jangan asal dibuat, sebab tanpa memperhatikan beberapa hal berikut ini maka seni kriya tidak akan bisa menjadi karya yang patut diandalkan.

Pecinta seni Budaya yang pastinya sebelum merancang sebuah karya seni kriya, kita harus membekali diri dengan keterampilan yang baik. Karena pada umumnya seni kriya itu dikerjakan dengan menggunakan tangan. Jika tidak terampil maka karya kita tentu tidak maksimal. Jadi bisa dipastikan bahwa hasil seni kriya tergantung dengan keterampilan tangan pembuatnya. Jika hasilnya bagus maka karya Seni Kriya kita akan diakui dan laku dipasaran. Namun Jika karya kita hanya untuk mengasah kemampuan berkarya seni saja, tentunya kepuasan batin akan kita raih.

Baiklah, inilah beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam merancang dan membuat seni kriya:

  1. Kegunaan : Faktor ini memiliki posisi paling utama, misalnya tas, harus ada talinya, jika tidak maka tas tidak berfungsi. Sebuah Kendi bisa dikatakan berfungsi apabila ada tangkai pegangannya. Tanpa tangkai pegangan maka kendi tidak dapat difungsikan. Dan Lain sebagainya.
  2. Kenyamanan : Posisi utama memang kegunaan, namun disusul posisi yang kedua, karya seni kriya harus berguna tapi juga harus dapat dirasakan se nyaman mungkin. Jangan asal bisa dimanfaatkan namun tidak nyaman, maka biasanya karya seperti ini tidak begitu laku di pasaran.
  3. Bahan dan Teknik : Bahan yang harus kita gunakan tentunya harus berkualitas. Terkadang cukup memanfaatkan barang barang bekas untuk membuatnya, namun jika mampu mengemas dengan baik maka akan menjadi karya yang sangat disukai pecinta seni. Teknik pembuatan juga harus diperhatikan. Jika kita mengerjakannya dengan teknik yang benar maka akan menjadi bagus karya kita. Teknik akan disesuaikan dengan bahan, maka teknik akan bergantung dengan bahan yang digunakan. 
  4. Nilai Seni : Nilai seni menjadi aksesoris penting yang patut ditambahkan. Sebab dengan memperhatikan seni maka tampilan nya menjadi sangat indah dan bisa sesuai dengan selera pasar atau selera pembeli. Kita tahu pembeli adalah raja, Jika kita tidak melayani raja dengan kualitas yang kita miliki maka mereka akan kecewa.

Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya

Diposkan oleh On 2:01 AM

Teknik Pembuatan Seni Kriya ada 5 (lima) Teknik yang biasa kita temukan, Namun jika nantinya ada sumber-sumber lain yang memiliki teknik yang lain maka akan saya informasikan. Teknik ini selalu berhubungan dengan Bahan Yang digunakan dalam seni Kriya. Jika bahannya kayu maka tekniknya akan berbeda apabila menggunakan bahan Tekstil. Namun terkadang ada kalanya berbeda bahan akan tetapi menggunakan teknik yang sama. Misalnya bahan kayu dan batu, keduanya bisa menggunakan teknik pahat (teknik membuat Karya seni rupa). Keduanya akan diperlakukan yang sama yaitu mengurangi bahan sedikit demi sedikit yang bisa kita sebut teknik Pahat atau Ukir.

Oleh karena itu bisa anda perhatikan Tenik-Teknik pembuatan seni kriya.

Ukir Gaya Kudus (ada motif pot)
  1. Teknik Pahat atau Ukir : Teknik pahat atau ukir adalah teknik dimana pembuatan karya seni kriya dengan cara mengurangi bahan sedikit demi sedikit. Teknik ini cocok untuk bahan kayu dan batu. Batu yang agak lunak yaitu batu padas. Bisa saja membuat batu sendiri dengan cara membuat batu dari bahan semen, pasir dan air dicampur kemudian setelah kering, maka bisa dibuat seni kriya. Contoh yang paling sering kita temukan adalah Patung arca biasa ditemukan di bali (dr Batu), Wayang kulit dan Wayang golek yang biasa ditemukan di Solo, Klaten, Jogjakarta (dr Kulit). Topeng biasa ditemukan di Jawa, Ukiran biasa ditemukan di Kudus dan Jepara. Ciri-ciri ukiran gaya kudus adalah ukiran kudus selalu ada motif pot bunga. Sedangkan Jepara tidak menggunakan motif Pot Bunga.
  2. Teknik Batik : Cara membuat batik memang bisa dengan teknik tulis, teknik cap, dan teknik lukis. Teknik cap biasanya lebih cepat pengerjaannya. Karena cara menggambarnya dengan di cap. Seandainya stempelnya lebih besar maka pengerjaanya akan lebih cepat selesai. Mengenai corak batiknya masing-masing daerah tentunya beragam. Batik Bakaran (Pati) Batik mega mendung (cirebon) dan masih banyak motif batik lain lagi yang bagus-bagus.
  3. Teknik Tenun : Indonesia bisa dibilang penghasil tenun terbesar se Asia, terutama corak hiasannya. Di desa Karang Randu Jepara juga masih ditemui pengrajin tenun yang masih manual. Bahkan memiliki corak yang unik. Ada 2 jenis tenun, yang pertama adalah tenun ikat, dan yang kedua adalah tenun Songket. Antara tenun ikat dan tenun songket memiliki perbedaan yaitu teknik pembuatannya dan bahan yang digunakan. Tenun songket ada tambahan benang emas perak dan benang sutera. Derah penghasil tenun songket terbanyak yaitu Aceh, Sumatera Utara, SUlawesi, Sulawesi Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, NTT, Flores, dan Maluku. Sedangkan penghasil tenun songket terkenal adalah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Palembang, SUmatera Utara, Lombok, Nusa Tenggara, Maluku.
  4. Tenik Anyaman : Anyaman di Indonesia banyak sekali, baik bentuk anyamannya, motif anyamannya, sampai pada bahan yang digunakan untuk anyaman. Bahan yang sering saya jumpai adalah kulit bambu, Rotan, Daun Pandan. Ada yang berinovasi untuk memanfaatkan bahan berikut seperti pelepah pisang, eceng gondok dan serat kayu. Teknik menganyam adalah dengan memanfaatkan jalur lungsi (vertikal/keatas) dengan jalur pakan (horizontal/kesamping), dan jalur gulungan (diagonal). Motifnya akan tercipta adanya perbedaan warna bahan. Yaitu perbedaan warna lungsi dan pakan. Biasanya untuk latihan bisa memanfaatkan kertas. Tentunya dengan bahan kertas, maka cara yang paling cepat untuk menganyam adalah dengan memanfaatkan lidi untuk memasukkan pakan ke dalam lunsi. Bisa dilihat Video saya di Youtube :
  5. Teknik Bordir : Sebenarnya bordir sudah ada sejak dahulu, hasil kerajinan rakyat yang berupa bordir ini butuh kejelian, ketekunan, dan ketelatenan dalam pengerjaannya. Dulu memang difokuskan pada kebaya wanita, artinya untuk kebutuhan pakaian wanita. Namun lama-kelamaan mengalami perkembangan yang sangat pesat sampai merambah pada mukena, baju koko dan bahkan dipakai untuk asesoris lain seperti selendang.

Seni Kriya Berdasarkan Bahannya

Diposkan oleh On 9:36 PM

Disekitar kita banyak dijumpai produk seni kriya yang bisa anda amati dari bahannya. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat seni kriya memang beragam. Alam kita sudah menyediakan bahan-bahan untuk membuat seni kriya. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan bahan-bahan tersebut. Orang akan melihat bahan untuk membuat seni kriya jika orang tersebut ingin menentukan tekniknya atau dengan kata lain bahwa Teknik Pembuatan Seni Kriya akan ditentukan setelah melihat bahan-bahan untuk membuat seni kriya.

Yang saya bahas disini adalah bahan yang digunakan untuk membuat seni kriya. Artinya saya merekomendasikan bahan-bahan ini karena mudah didapat, dan tentunya bisa kita temukan dilingkungan sekitar kita. Saya juga akan memberikan beberapa contoh yang sesuai dan biasa saya temukan dilingkungan saya. Jika ada perbedaan bahan dengan contoh, itu semata-mata adalah kreatifitas anda untuk merubahnya. Misalnya saja gantungan kunci yang dibuat dengan menggunakan bahan kayu, bisa dibuat juga dengan menggunakan bahan kain flanel maupun logam.

Jenis-jenis seni kriya menurut bahan yang digunakan sebagai berikut :

Seni Kriya Berdasarkan Bahannya
Pot Bunga Dari 
  1. Kriya kayu adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan kayu. Kayu ini yang umum digunakan untuk membuat seni kriya. Kayu yang biasa digunakan adalah kayu jati, kayu randu, kayu mangga, kayu mahoni, kayu pinus dan lain-lain. Anda harus benar-benar cerdas memilih kayu yang ringan dan awet. Untuk itu saya merekomendasikan bisa menggunakan kayu pinus. Contoh : Gantungan Kunci, Miniatur mobil, miniatur rumah dan lain sebaginya.
  2. Kriya Tekstil adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan kain. Cara membuat kain sebenarnya beragam. Kain bisa dibuat dengan cara ditenun, diikat, dipress. Kain pada umumnya dibuat dari serat yang dipilin atau dipintal untuk menghasilkan benang panjang untuk ditenun atau dirajut. Ketebalan kain tergantung helai benang yang dipakai, jika helai benang yang dirajut semakin besar, maka kain yang dihasilkan juga semakin tebal. Keragaman karya seni kriya tekstil bisa dilihat dari jenis bahannya, Teknik Pembuatannya, Ragam Hias Geometrisnya. Kriya tekstil di Indonesia dikelompokkan menjadi dua yaitu Karya Batik dan Karya Tenun. (Motif Batik Flora dan Fauna) Contoh : Kain Batik
  3. Kriya Keramik adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan Keramik. Asal keramik adalah berasal dari tanah liat yang dibentuk, kemudian dikeringkan. Setelah kering lalu dibakar dengan suhu tertentu dan setelah jadi kemudian dipoles dengan bahan keramik. Bentuk yang tercipta seperti Pot Bunga, Guci, Vas Bunga (Gambar Silindris). Kota pengasil keramik adalah Yogjakarta, Malang, Cirebon, Purwokerto. 
  4. Kriya Logam adalah Mengolah logam menjadi berbagai macam kerajinan. Cara membuatnya yaitu dengan cara mengecor logam panas dalam sebuah cetakan. Cetakan bisa dibuat dari pasir, tanah liat, gift. Logam yang mampu mencair jika dipanaskan pada suhu tertentu yaitu : Emas, Perak Perunggu, Besi, Tembaga, Aluminium, Kuningan.
    Seni Kriya Berdasarkan Bahannya
    Gantungan Kunci Dari Bahan Kulit
  5. Kriya Kulit adalah Jenis kriya yang bahan bakunya berasal dari kulit. Kulit yang biasa digunakan untuk membuat karya seni kriya ini adalah kulit kerbau, Kulit sapi, Kulit kambing, kulit buaya bahakan kulit ikan. Prosesnya adalah pemisahan kulit dari dagingnya, kemudian dibersihkan, Kemudian disamak (Perendaman dengan cairan tertentu). 1 liter air ditambah dengan bahan antiseptic berupa tepol, molescal, Cysmolan seberat 1 gram. Perendaman dilakukan selama 2 hari. Kemudian dibentangkan agar tidak ada kerut. Dikeringkan kemudian kulit tadi dihaluskan. Contoh : Alat musik rebana, tas, sepatu Wayang kulit. Teknik Membuat Wayang Kulit Juga melalui teknik penyamakan.
  6. Kriya Batu adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan batu. Batu ini memiliki tekstur keras, dan kaku. Bahkan sekarang bisa kita temukan khususnya daerah Sukabumi, Sukaraja yang mengolah batu menjadi benda hias, seperti Akik, Jesper, Fosil, Batu Permata, Fandel dan lain-lain. Bahkan bisa dibentuk dengan Motif atau Ragam Hias Flora dan Fauna
Demikian yang bisa saya persembahkan untuk anda tentang seni kriya berdasarkan bahannya yang tentunya hal ini akan mempengaruhi Teknik Pembuatan Seni Kriya. Semoga bermanfaat sahabat guru Seni Budaya. Semoga ini dapat membantu anda untuk menemukan referensi yang valid. Terima Kasih!

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penataan Karya Seni Rupa

Diposkan oleh On 11:22 PM

Menata karya sebelum dipamerkan memang menjadi tugas panitia (seksi Dekorasi). ruangan ditata demikian rupa agar terlihat indah, aman dan nyaman terutama diperuntukkan bagi pengunjung. Ruang yang besar dan luas tidak menjadi jaminan, dapat ditata indah, begitu sebaliknya ruangan yang kecil belum tentu tidak dapat ditata sehingga nyaman. Kenyamanan memang tergantung bagaimana menata titik titik yang pas. Komposisi karya dalam ruangan akan menjadi penentu. Letak karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi akan disusun sesuai dengan ruangan. Jangan sampai perbandingan antara karya dan ruangan tidak tepat. Ruangan yang kecil harus diisi dengan jumlah karya yang tidak terlalu banyak. Karya yang banyak pastinya akan membutuhkan ruangan yang besar dengan penataan karya yang tepat. Perlengkapan ruang Pameran akan menjadi penentu keberhasilan kegiatan pameran.

Oleh karena itu penataan harus memperhatikan hal-hal berikut :

  1. Penataan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
  2. Karya 2 dimensi harus dipasang di Sketsel atau papan panil, jika tidak ada bisa dipsang pada dinding.
  3. Karya 3 dimensi harus dipasang di level, jika tidak ada maka bisa memanfaatkan meja untuk meletakkan karya.
  4. Karya kerajinan tangan harus diletakkan pada meja khusus dengan deretan khusus karya seni kriya. 
  5. Penataan lampu harus tepat, jangan sampai penataan lampu terlalu jauh dengan karya atau terlalu dekat dengan karya. Sebaiknya satu karya diberi lampu spot light. Lampu spot Light adalah lampu yang hanya menerangi satu karya.
Dengan penataan karya seni rupa yang tepat, Perlengkapan Ruang Pameran yang mumpuni, maka karya akan dapat dinikmati pengunjung secara optimal sehingga proses apresiasi tidak terhambat. Denah penataan ruang bisa anda lihat dibawah ini.

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penataan Karya Seni Rupa
Denah Ruangan dengan 1 pintu masuk dan 1 pintu keluar


Syarat-Syarat Khusus Apresiasi Kritik

Diposkan oleh On 11:18 PM

Syarat-Syarat Khusus Apresiasi KritikSeseorang mengkritik karya itu enak saja tapi tidak boleh seenaknya. Mengkritik tentunya sangat berkaitan erat dengan memberikan Tingkatan Apresiasi.  Agar saran dan masukan tersebut membangun, baik dan bijaksana maka diperlukan beberapa syarat bagi siapa saja yang akan memberikan kritiknya kepada orang yang berkarya, mengkritik karya yang dihasilkan agar antara pembuat dan penikmat karya sama-sama tidak saling menyakiti atau bahkan saling merugikan. Maka syarat apa saja yang wajib dimiliki oleh seseorang yang akan berkarya seni.
  1. Lebih Berkompeten artinya kalau dia mau memberikan saran yang baik tentunya dia lebih berkompeten dalam bidangnya. Contoh : Seseorang menikmati karya seni kaligrafi, kemudian ada kesalahan dalam menulis atau menggoreskan, maka penikmat seni tadi memberikan masukan, solusi yang baik, dan memang menguasai kaidah penulisan huruf Arab, sehingga pembuat karya mendapatkan ilmu baru dan penikmat karya seni juga mendapatkan keberkahan ilmunya. Saling menguntungkan bukan?
  2. Lebih Menguasai, contoh ada dua orang yang sama sama pekerja seni atau pembuat karya seni, yang satu menguasai kaligrafi dan yang satu menguasai Seni Pewarnaan atau menguasai dalam melukis karena dia pelukis. Sang Pelukis bisa saja memberi saran pada sang Kaligrafer tapi hanya sebatas perpaduan warna maupun ketepatan goresan warna dengan tehnik yang luar biasa. Namun sang pelukis tidak berhak mengkritik Tulisannya sebab pelukis tersebut tidak berkompeten dalam penguasaan kaidah khotiyah. Jika kondisinya begitu, tentunya kaligrafer tersebut juga dapat ilmu baru bukan?
  3. Lebih Arif dan Bijaksana artinya dalam mengkritik seseorang itu tanpa harus merendahkan orang lain, karena dengan merendahkan orang lain maka andatidak akan pernah mendapatkan kelebihannya. " La Tahtaqir Man Dunaka Falikulli Syai in Maziyyatun " jangan pernah merendahkan orang yang lebih rendah dari kalian sebab tiap-tiap sesuatu itu memiliki kelebihan. Jika orang sudah tersinggung atas apa yang anda ucapkan maka orang tersebut akan lari menjuhimu, padahal bisa saja kelebihannya jauuuuuuh lebih besar dari sedikit kekurangannya. Rugi ente....
  4. Lebih Cerdas artinya lebih cerdas dalam memberikan solusi, misal saja kalau mengkritik sesuatu atas kekurangan yang telah dimiliki pembuat karya, agar si pembuat karya bisa memperbaiki karyanya yang belum sempurna maka dengan cara diberikan kartu nama kemudian diajak untuk bersilaturahim kerumah anda jika anda memiliki karya yang lebih baik, tanpa sengaja Pembuat karya seni tadi akan mendapat ilmu kamu, akhirnya mereka mau bertanya bagaimana tehnik pembuatan karya yang baik, bahannya apa saja dan lain sebagainya akhirnya kalian bisa memberikan masukan dengan cara diminta. Dan jika saran anda diinginkan orang lain tentunya terasa lebih puas dari sekedar kita obral saran. Ya kalau ada yang membutuhkan saran anda, kalau tidak, anda akan di cap sebagai orang yang banyak omong, sekalipun anda berkompeten dibidangnya.
Maka dengan segala kelebihan itulah ilmu yang kita dapat akan lebh bermanfaat dan lebih berkah. Kalau kritikan kita selalu kita dasari dengan hati dan rasa suka maka tentunya kritik anda bersifat membangun, namun jika sebaliknya apabila kritik didasari rasa iri dan benci maka akan menimbulkan masalah. Jika anda memang mengkritik dengan cara yang arif dan bijaksana serta memiliki kecerdasan dalam memberikan solusi didukung kemampuan dan kompetensi yang lebih maka yang terjadi adalah keindahan yang sempurna, keindahan yang menyeluruh dalam kehidupan dan hubungan kita dengan masyarakat secara umum. So... Kritik boleh tapi Cerdas

Tingkatan Apresiasi

Diposkan oleh On 11:05 PM

Tingkatan ApresiasiSeseorang berkarya tentu tidak hanya sekedar mengekspresikan diri melalui karya seni, namun ada tujuan lain yaitu agar mendapat apresiasi dari orang lain atau mendapatkan penghargaan dari orang lain. Dengan adanya penghargaan itu tentunya akan memicu seseorang yang berkarya seni lebih bersemangat untuk berkarya lagi dan seseorang yang melihatnya agar termotivasi untuk ikut berkarya, hal inilah yang dinamakan ilmu yang berkah artinya kebaikan satu menimbulkan kebaikan-kebaikan yang lain. Dengan demikian seseorang tersebut sudah benar-benar bermanfaat bagi orang lain. 

Jika ada sebuah karya seni yang disajikan baik secara sengaja maupun disajikan secara tidak sengaja maka akan memunculkan berbagi reaksi bagi yang melihatnya, baik secara sengaja maupun tidak sengaja pula. Contoh seseorang yang melihat karya seni dengan sengaja yaitu pada saat seseorang mengunjungi pameran seni, kemudian menikmati karya-karya yang ada. Contoh seseorang yang melihat karya seni dengan tidak sengaja pada saat diperjalanan ternyata dipinggir jalan ada sebuah karya seni yang bagus dan menarik maka itu dinamakan melihat karya seni tanpa sengaja. Dengan kejadian seperti itulah muncul yang dinamakan tingkatan apresiasi.
Berikut ini 3 tingkatan apresiasi
  1. Apresiasi Empatik : Apresiasi hasil pandangan mata secara sekilas baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Contohnya " WOOOOW Keren...! ". " Wiih Maceme ....! " hanya sebatas itu saja. Ini biasa dilakukan bagi mereka yang kurang bisa berkarya seni tetapi sangat menyukai seni. Penikmat ini senang melihat karya, namun tidak terdorong untuk berkarya atau terdorong untuk mencobanya. Ya sebatas itulah.
  2. Apresiasi Estetik : Apresiasi yang sudah memasuki tingkat pemahaman pandangan secara detail disetiap sudut karya. Apresiasi ini merupakan tingkatan apresiasi yang lebih baik dibanding yang pertama, mengapa demikian karena penikmat seni sudah mulai memahami dan meneliti secara detail ini artinya bahwa tidak hanya sekedar terkagum namun keinginan untuk melihat secara lebih dekat. Bagi yang suka karya seni dan suka berkarya seni, walaupun melihat secara tidak sengaja, mereka akan menyempatkan untuk melihat lebih dekat yang tujuannya adalah mencari ilmu baru yang sedianya dipersiapkan untuk pengembangan ddirinya.
  3. Apresiasi Kritik : Apresiasi tertinggi dalam menghargai sebuah karya, tidak hanya meneliti secara detail namun akan mampu memberikan solusi bagi karya yang masih belum sempurna. Maka bagi siapa saja yang sudah memasuki apresiasi kritik maka perlu memiliki syarat-syarat Khusus Agar Anda boleh mengkritik seseorang. Jangan asal kritik. Ketika orang berbicara kritik, maka yang muncul adalah kata Salah, Saran, Masukan, Sindiran, Comment, Pendapat dan lain-lain. 
Saran itu ada yang merupakan saran yang baik dan saran yang jelek, sebagi contoh saran yang baik adalah : " Kalian harus belajar dengan giat karena sudah kelas XII sebentar lagi meghadapi ujian, setelah itu serahkan segalanya pada ALLAH Subhanahu Wata'ala". kalimat sarannya adalah Kalian harus belajar dengan giat dan Serahkan segalanya pada Allah. Penguat sarannya adalah Karena sudah kelas XII dan Sebentar lagi ujian. Saran ternyata juga ada saran yang buruk alias kurang baik. Contoh : " Kalian tidak perlu belajar, masalah kelulusan itu urusannya Allah ". Masalah kelulusan memang miliknya Allah tapi sarannya yang tidak baik. Kita itu dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin setelah itu kita serahkan semuanya pada ALLAH Subhanahu wata'ala, itulah yang dinamakan Tawakal. Begitu juga dengan masukan. 

Berbicara Sindiran maka juga akan memunculkan hal positif dan hal negatif, sindiran itu ada yang ungkapan nyata tapi menyindir dan orang yang disindir jelas ada didepannya. Contoh : " Siapa yang kemarin jalan jalan dengan dandanan seperti artis dengan rambut terurai." cantik dan menawan. Perhatikan sindiran berikut : Wahai kaum hawa, tutupilah auratmu dimana saja saat kalian jalan jalan atau dimana saja ". Maka untuk kalimat yang kedua tidak diperuntukkan hanya satu orang, hanya yang merasa lah yang tersindir, tetapi tidak jelas siapa yang disindir.

Masih banyak uraian tentang hal tersebut namun perlu diketahui bahwa tujuan apresiasi ini adalah bagaimana anda bisa menghargai apapun dan siapapun. Jika hal ini benar benar bisa melekat dalam jiwa anda, maka secara otomatis kalian telah berhasil belajar seni. Harapan saya adalah kalian bisa menghargai Orang lain, menghargai karyanya, menghargai pendapatnya, menghargai kehidupannya, menghargai statusnya, menghargai kedudukannya, menghargai kesholihannya dan menghargai ilmunya. Jika kalian pengen dihargai orang lain, hargailah diri anda dan orang lain. menghargai diri sendiri adalah dengan berpakaian rapi, bersih, berpendidikan, berakhlaqul Karimah dan memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Dengan begitu terangkatlah derajat kalian tanpa harus merendahkan derajat orang lain.

Cabang Seni Rupa (Berdasarkan Cirinya)

Diposkan oleh On 1:05 AM

Cabang Seni Rupa (Berdasarkan Cirinya)Pembagian seni rupa berdasarkan cirinya akan memberikan pemahaman secara riil dan terinci, karena dengan perbedaan tersebut maka mampu menggolongkanya. Dengan demikian pengelompokan seni berdasarkan ciri ini akan memunculkan cabang-cabang seni rupa. Ketika seseorang melihat benda seni dimanapun mereka berada, mereka mampu menggolongkannya. Tidak hanya sekedar itu. Mereka akan terinspirasi untuk mencintai karya seni, mereka terinspirasi untuk membuat sendiri karya seni yang mereka inginkan.

Dengan demikian mari kita kupas Cabang Seni Rupa berdasarkan cirinya, sekaligus contoh dan pengertiannya. Semoga bermanfaat.
    
Menurut cirinya, karya seni rupa dapat dibagi dalam beberapa cabang, yaitu sebagai berikut:

1. Seni patung
            Seni patung merupakan perwujudan ekspresi dan gagasan ke dalam karya tiga dimensi. Seni patung yang memiliki ukuran panjang x lebar x tinggi sehingga memiliki volume menjadi cabang seni rupa berdasarkan cirinya. Kemajuan seni patung di Indonesia ditandai sejak zaman Hindu-Buddha yang diwujudkan dalam bentuk arca dan relief dari batu. Patung patung tersebut dipakai sebagai benda pemujaan saat itu. namun sekarang ini banyak perubahan fungsi dari patung patung tersebut. Jika dilihat dari ukurannya, maka akan menimbulkan perbedaan fungsi. Patung yang berukuran besar sering diwujudkan sebagai monumen, misalnya patung Garuda Wisnu Kencana di Bali, patung Selamat Datang di Jakarta, dan patung-patung bertema perjuangan yang tersebar di wilayah tanah air. Seni patung dalam ukuran kecil umumnya terdapat pada benda-benda kerajinan yang kebanyakan berbahan kayu, batu marmer, dan fiber. Membuat benda seni patung tentunya dengan cara dipahat dengan menggunakan alat pahat.

2. Seni lukis
            Seni lukis berwujud dua dimensi. artinya dua dimensi adalah hanya bisa dilihat dari satu arah. atau bisa kita katakan seni lukis ini adalah seni yang hanya memiliki panjang x lebar saja. Seni lukis biasanya dibuat di atas media kain kanvas, kertas, dan kaca. Peralatan menggambar yang digunakan untuk menggambar atau melukis dapat berupa cat minyak (acrylic), cat air, cat poster, dan sebagainya. Gaya penggambaran dalam melukis juga sangat beragam, yang dinamakan aliran. Aliran atau corak dalam seni lukis ini merupakan ciri khas dan keunikan yang terdapat pada karya-karya tersebut. Ada aliran realis, naturalis, ekspresionis, impresionis, abstrak, surealis, maupun romantis. Sejarah seni lukis di Indonesia dipenuhi para pelukis handal seperti Raden Saleh (perintis seni lukis Indonesia, yang hidup pada zaman perang Diponegoro), S. Sudjojono, Henk Ngantung, Affandi, Basoeki Abdullah, Pirngadi, dan masih banyak lagi.

3. Seni grafis
            Seni grafis adalah seni membuat gambar dengan alat cetak (klise). Alat inilah yang nantinya mampu menciptakan beberapa hasil cetakan dengan jumlah yang banyak. Duplikasinya akan terlihat sempurna, sebab menggunakan alat cetak, Misalnya, sablon (cetak saring), cukil kayu (cetakan), etsa (pengasahan pada bahan metal), dan percetakan dengan bahan batu litho. Maka biasanya yang sangat erat hubungannya dengan seni grafis adalah pembuatan undangan. Undangan ini biasanya berjumlah banyak sehingga dibutuhkan seni grafis untuk menggandakannya.

            Seni kriya berwujud dua atau tiga dimensi. Seni kriya sering disebut sebagai seni kerajinan, yaitu seni yang dibuat untuk menyajikan kebutuhan hidup sehari-hari dengan mengandalkan keterampilan tangan. Maka orang juga menyebutnya hand made, artinya semua dikerjakan dengan tangan. Seni ini selain memiliki tujuan keindahan, mereka para pembuat seni ini akan selalu mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan dalam setiap karyanya. Tumbuh suburnya seni kriya di tanah air erat kaitannya dengan nilai komersial. Setiap pengrajin akan membuat beberapa benda pada setiap jenis seni kriya yang dibuatnya. 
Termasuk dalam golongan seni kriya, antara lain seni pahat, seni anyam, keramik, batik, dan tenun. Yang memang pengerjaanya selalu mengandalkan keterampilan tangan.

5. Seni desain
            Desain dalam pengertian yang sebenarnya adalah suatu gambar rancangan. Namun pengertian seni desain di sini penekanannya ialah pada produk yang dihasilkan. Sejalan dengan perkembangan industrialisasi, senidesain telah dianggap sebagai cabang seni tersendiri dalam seni rupa, karena proses, teknik, dan bentuknyayang juga memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan perkembangan teknologi modern. Seni desain terbagi dalam beberapa cabang, namun ada dua kelompok seni desain yang sudah populer, yaitu sebagai berikut:

a. Desain Komunikasi Visual (Graphic Design/Sequential Art)
Perwujudan dari desain komunikasi visual mengarah ke desain grafis, seperti poster iklan, brosur, sampul buku atau majalah, kemasan, logo, undangan, dan lain-lain.

b. Desain Produk (Product Design)
Desain produk berwujud peralatan dan benda  kebutuhan sehari-hari. Misalnya, perlengkapan rumah tangga, alat transportasi, pakaian, perumahan, peralatan elektronik, dan sebagainya.

Ragam Hias Geometris

Diposkan oleh On 11:57 PM

Ragam Hias Geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris kemudian digayakan sesuai dengan selera dan Imajinasi pembuatnya. Ragam hias geometris ini sering kita jumpai di indonesia, seperti di daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Dan Papua. Berbeda dengan Ragam Hias seperti Flora, Fauna dan Alam Benda, Ragam hias ini cenderung disusun memanjang dan sambung menyambung sehingga terbentuk gambar yang diulang-ulang. Ragam hias geometris ini jika sudah berupa barang jadi atau berupa karya jadi yang menggunakan hiasan geometris, maka ada yang termasuk kategori seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi. Seperti keramik penyekat di kamar mandi juga biasa menggunakan ragam hias geometris.

Biasanya untuk ragam hias geometris ini dibuat dengan cara menggabungkan bentuk bentuk geometris kedalam satu motif ragam hias. Untuk membuat kaligrafi jenis hiasan mushaf atau hiasan dekorasi juga sering menggunakan hiasan geometris ini.






Berikut ini adalah contoh gambar ragam hias geometris yang bisa anda fahami berdasarkan nama dan bentuknya.
  • Gelombang dan lingkaran : Gelombang dan lingkaran ini merupakan perpaduan antara garis berombak dihiasi dengan bulatan-bulatan kecil sehingga membentuk motif dasar yang sederhana namun tetap berkelas. Contoh Gambar sebagai berikut :

  • Ikal : Dikatakan ikal karena motifnya kriting dan membentuk seperti ukiran. Kelenturan menjadi modal utama dalam membuat motif jenis ikal ini. Contoh sebagai berikut :

  • Swastika : Motif ini berbentuk S yang di tumpuk dengan cara menyilangkan sehingga menjadi motif yang sangat indah. Ini sangat cocok untuk hiasan dekorasi. Berikut Contohnya:

  • Meander : Motif geometri meander ini ada yang menyerupai huruf R kecil ada yang menyerupai Huruf T besar. ini bisa dimodifikasi sesuai selera. Lebih bervariasi lebih bagus. Ini adalah contoh meander sederhana :

  • Gearland : Kata gearland dengan mudah untuk diingat dengan melihat bentuk gir sepeda atau sepeda motor. Motif ini sering terlihat di gedung pesta ulang tahun dengan lekungan-lekungan pita. atau bisa dilihat di jendela-jendela dengan hiasan pita melengkung. Berikut contoh gambar sederhananya :

  • Diamond : Merupakan salah satu motif geometris yang merbentuk seperti mutiara. Contoh gambar berikut nanti adalah contoh gambar sederhana yang melambangkan mutiara atau istilah bahasa Inggris adalah diamond. Beikut contoh gambarnya :

  • Tumpal : Motif tumpal bentuknya seperti Zig-Zag namun lebih tinggi. Yang biasa dipakai untuk motif paling bawah dengan kesan kokoh dan kuat karena terbentang motif berbentuk pondasi. Berikut contoh gambarnya :

Komentar anda sangat berharga bagi blog ini... Terima Kasih atas komentar dan kunjungannya...

Seni Rupa Terapan Berdasarkan Wujud dan Dimensinya

Diposkan oleh On 2:12 AM

Seni Rupa adalah sebuah karya yang bermutu yang diciptakan dengan kemampuan yang luar biasa yang berwujud 2 dimensi atau 3 dimensi, maupun Relief. Seni Rupa ini akan memiliki ciri tertentu dalam setiap dimensinya. Wujud atau fisik adalah hal yang utama dalam seni rupa ini. Karya indah yang tampak yang memiliki daya tarik ini tentunya memiliki tekstur sendiri-sendiri. Perbedaan tekstur ini juga ditentukan oleh dimensinya. Oleh karena itu, jika kalian bertanya apa yang dimaksud seni dua dimensi dan apa yang dipamsud seni rupa 3 dimensi? bisa juga dengan pertanyanyaan jelaskan pengertian seni rupa 2 dimensi dan pengertian seni rupa tiga dimensi! maka artikel dibawah ini menjadi jawabanya. Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan atau Seni Kriya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut: 
    Seni Berdasarkan Wujud dan Dimensinya
  1. Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
  2. Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra) yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang). Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung. 
Berdasarkan dimensinya, jenis-jenis seni kriya dapat dibedakan sebagai berikut.
  1. Seni kriya dua dimensi Karya seni kriya dua dimensi meliputi sulaman, bordir, mozaik, kolase, batik, tenun, relief, dan hiasan dinding. 
  2. Seni kriya tiga dimensi Karya seni kriya tiga dimensi meliputi sebagai berikut. 
  • Kerajinan keramik Kerajinan keramik menggunakan bahan dasar tanah liat. Produk yang dihasilkan, misalnya vas bunga, guci, teko, kendi, dan peralatan rumah tangga.
  • Kerajinan logam Kerajinan logam menggunakan bahan jenis logam, seperti emas, perak, perunggu, besi, tembaga, aluminium, dan kuningan. Produk yang dihasilkan, misalnya perhiasan emas dan perak, patung perunggu, senjata tajam, peralatan rumah tangga, dan alat musik gamelan. Sekarang kerajinan logam dibuat dengan berbagai variasi bentuk.
  • Kerajinan kulit Kulit banyak digunakan untuk membuat berbagai benda kerajinan, seperti wayang kulit, tas, sepatu, jaket, dan alat musik rebana. 
  • Kerajinan kayu Kayu banyak menghasilkan berbagai benda kerajinan, seperti topeng, wayang golek, furnitur, patung, dan hiasan ukir-ukiran.
  • Kerajinan anyaman Kerajinan anyaman biasanya menggunakan bahan dasar, seperti bambu, daun mendong, dan tali plastik untuk membuat tempayan, topi, tutup nasi, tikar, dan gantungan pot tanaman. 
  • Kerajinan lainnya Masih banyak jenis kerajinan lain yang dapat kita jumpai di berbagai daerah, antara lain kerajinan rotan, kerajinan payung, dan kerajinan membuat lampu hias.

Komentar anda sangat berharga bagi blog ini... Terima Kasih atas komentar dan kunjungannya...

Fungsi Seni Kriya

Diposkan oleh On 1:43 AM

Seni Kriya tentunya memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Kali ini akan kita lihat fungsi seni kriya secara garis besarnya dengan rincian penjelasan secukupnya. Penguasaan terhadap materi seni budaya mengenai fungsi ini akan memicu seseorang untuk mempraktekkannya dengan sangat mantab. Orang akan terpicu untuk berkarya dan tahu makna karya yang diciptakannya. Membuat rasa percaya diri setelah mengetahui teori secara pasti kemudian mempraktekkannya dengan segala kemampuannya. Baiklah pembaca perpus online langsung saja mengenai fungsi seni kriya.

Fungsi seni kriya secara garis besar terbagi atas tiga golongan, yaitu sebagai berikut. 
  1. Hiasan (dekorasi) Banyak produk seni kriya yang berfungsi sebagai benda pajangan. Karya yang hanya dipajang untuk dinikmati keindahannya karena Seni kriya jenis ini lebih menonjolkan segi rupa daripada segi fungsinya sehingga bentuk bentuknya mengalami pengembangan. Ada unsur kretifitas yang luar biasa, sehingga mampu memuaskan penikmatnya untuk merasakan nilai seninya melalui apresiasi yang dilakukannya. Untuk hiasan dekorasi Misalnya, karya seni ukir, hiasan dinding, cinderamata, patung, Kaligrafi dan dan lain-lain. 
  2. Benda terapan (siap pakai) Seni kriya yang sebenarnya adalah seni kriya yang tetap mengutamakan fungsinya. Seni kriya jenis ini mempunyai fungsi sebagai benda yang siap pakai, bersifat nyaman, namun tidak kehilangan unsur keindahannya. Kenyamanan merupakan unsur pokok dalam fungsi terapan ini, Jika tidak nyaman maka banyak orang yang tidak mau memakainya. Keamanan juga salah satu yang wajib dipertimbangkan jika seseorang membuat karya seni dengan tujuan untuk dipakai dalam kehidupan sehari hari. Jika tidak aman maka tidak akan mungkin menjadi pilihan pecinta seni. Sebagai contoh Misalnya, senjata, keramik, furnitur, dan lain-lain. 
  3. Benda mainan Di lingkungan sekitar sering kita jumpai produk seni kriya yang fungsinya sebagai alat permainan. Jenis produk seni kriya seperti ini biasanya berbentuk sederhana, bahan yang digunakan relatif mudah didapat dan dikerjakan, dan harganya juga relatif murah. KArena hanya untuk mainan, maka yang terpenting mudah untuk mencari bahannya, mudah membuatnya dan tetntunya disukai oleh penikmat seni. Namun dalam hal ini anak-anak menjadi bidikan utama dalam menciptakan karya. Misalnya, boneka, dakon, dan kipas kertas.  Jenis-jenis seni kriya banyak sekali dan sangat mudah ditemukan di berbagai daerah.  
Komentar anda sangat berharga bagi blog ini... Terima Kasih atas komentar dan kunjungannya...

Seni Kriya

Diposkan oleh On 1:24 AM

Seni kriya adalah karya seni yang dibuat dengan keterampilan tangan (hand skill) dengan memerhatikan aspek fungsional dan nilai seni. Penciptaan karya seni kriya tidak hanya didasarkan pada aspek fungsionalnya (kebutuhan fisik) saja, tetapi juga untuk pemenuhan kebutuhan terhadap keindahan (kebutuhan emosional). Dalam perkembangannya, karya seni kriya selalu identik dengan seni kerajinan.


Hal ini disebabkan pembuatan karya seni kriya yang tidak lepas dari pengerjaan tangan (hand made) dan memiliki aspek fungsional.

Seni Kriya memiliki unsur pakai artinya seni kriya ini harus memiliki fungsi dalam kehidupan sehari hari. Pembuatan seni kriya selalu mengandalkan keterampilan tangan untuk mengolahnya. Tanpa dibarengi dengan keahlian maka keterampilan ini tidak akan maksimal. Tentunya keahlian dalam membuat seni kriya ini bisa didapat melalui kursus-kursus. Orang sering bilang, serahkan pada ahlinya, maka hal ini akan memicu orang lain untuk lebih profesional dalam mengerjakan sesuatu. 

Seni Kerajinan Tangan ini menjadi materi pokok dalam mata pelajaran seni budaya. Dengan memilih cabang ini diharapkan peserta didik mampu memiliki keahlian khusus dalam bidang seni kriya. Harapan ini seiring dengan kebutuhan seni didaerah masing-masing. Misalnya saja didaerah Solo maka mapel yang sangat cocok untuk mapel seni budaya adalah seni membatik. Ini tetntunya seiring dengan kebutuhan pasar dilingkungan tersebut. Misalnya didaerah Jepara dengan keahliannya mengukir, maka tentunya mapel seni budaya yang paling cocok adalah membahas dan mempraktekkan secara baik mengenai keterampilan mengukir. Apalagi ditunjang dengan berbagai macam kursus-kursus yang membuat seseorang lebih baik lagi karena memiliki banyak guru dan banyak pengalaman akibat dari tingginya jam terbang dalam berkarya seni kriya tersebut.

Komentar anda sangat berharga bagi blog ini... Terima Kasih atas komentar dan kunjungannya...

Teknik Menggambar Bentuk

Diposkan oleh On 1:12 AM

Orang akan berbicara teknik apabila seseorang dihadapkan pada praktek menggambar. Penguasaan teknik menggambar akan menjadi wajib dalam menciptakan gambar yang bagus dan terlihat profesional. Penguasaan teknik dengan hasil karya akan selalu berbanding lurus. Jika penguasannya tekniknya baik maka hasil karyanya juga akan baik. Dan begitu sebaliknya.
Oleh karena itu penguasaan teknik menggambar harus dikuasai secara teori dan praktek. Jika artikel ini menerangkan teori secara sekilas, namun praktek dalam menggambar akan menjadi prioritas.

Teknik-teknik yang bisa digunakan dalam menggambar bentuk, antara lain sebagai berikut.
1.  Teknik arsir Teknik arsir dibuat dengan cara menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat menggambar lain berupa garis-garis berulang yang menimbulkan kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi.
2. Teknik sapuan basah (aquarelTeknik sapuan basah dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan bahan menggambar berupa cat air, cat poster, atau tinta bak.
3. Teknik dussel (gosok) adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat menggambar teknik ini yang bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte.
4. Teknik siluet (blok) adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet (blok).
5. Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk objek.

Komentar anda sangat berharga bagi blog ini... Terima Kasih atas komentar dan kunjungannya...