Terimakasih telah membuka dan mau membaca bog ini semoga bisa memberikan manfaat bagi siapa saja. Amiin. Kali ini saya mau turut mempublikasikan karya mas khoirul niam, saya yakin dapat izin dari beliau mengenai mal untuk kaligrafi ayat kursi dengan menggunakan khat tsulus dan riqah.
Kenapa masih berbentuk mal, sebab mal ini nantinya bakal digunakan untuk menduplikasi karya-karya tersebut, dengan ukuran dan bentuk yang sama. Mal ini memang dibuat denga tujuan bisnis, untuk mempercepat membuat karya, dan hasilnya lebih banyak dalam durasi waktu yang singkat. Jika sudah punya mal, maka tinggal aplikasinya.
Dengan menggunakan mal seperti ini tinggal bagaimana aplikasinya dalam karya. maka boleh juga langsung disemprot dengan menggunakan cat tinggal semprot, dari berbagai merek, atau bisa dengan teknik tutul atau cocol dengan menggunakan kapas atau busa sehingga cat bisa menempel dengan lebih kuat.
Boleh juga jika mau diaplikasikan pada kain bludru dengan menggunakan pernik-pernik payet dan lain sebagainya, maka caranya dengan tutul dahulu mal dengan menggunakan bedak sehingga menempel dikain bludru, tidak perlu terlalu tebal, setelah itu ditulisi dengan pena, lalu baru ditempel payet menggunakan lem jenis adhesive (kontak sama-sama lembab) dengan menggunakan payet warna warni.
Demikian mal kaligrafi dengan ayat kursi bentuk melingkar dengan khat tsulus jali, tsulus adi dan khat riq'ah. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat. Jika ingin menyetorkan artikel dan dapat uang silahkan daftar member pada nomor WA. 085290702238, bayaran disesuaikan dengan artikel yang dilihat setiap bulannya.
Kaligrafi berasal dari bahasa Yunani Kalios dan graphei, Kalios artinya indah, cantik, menawan, sedangkan graphei artinya tulisan. Maka kalau diartikan secara keseluruhan bahawa kaligrafi adalah tulisan yang sangat indah.
Kali ini yang bakalan kami share disini adalah seni kaligrafi arab. kalau dalam kaligrafi arab dikenal dengan istilah tahsinul khat, tulisan yang indah. Namun oleh orang Indonesia sudah terkenal dengan kaligrafi. kaligrafi ya tulisan arab. Begitu orang Indonesia menyebutnya. Terlepas dari itu semua kali ini yang akan kami persembahakan buat pembaca senibudaya.web.id adalah koleksi terbaru kaligrafi ARab cabang kaligrafi kontemporer.
Kaligrafi secara bahasa berasal dari bahasa Yunani, Kalios dan Graphei. Kalios artinya indah, dan graphei artinya Tulisan. Oleh karena itu Kaligrafi dinamakan Tulisan yang indah. Jika ada yang menanyakan pengertian Kaligrafi. Artinya tulisan apapun, baik arab, Tulisan China, Tulisan Indonesia, kalau memang tulisan itu indah maka dinamakan kaligrafi. Selama ini kita mengenal kaligrafi itu selalu tulisan arab. Padahal Bahasa Arab sendiri memberi nama tersendiri untuk kaligrafi yaitu TAHSINUL KHOT. Tahsinul artinya Indah, Khot artinya Garis atau Tulisan. Secara istilah maka Tulisan yang indah yang terjejer rapi diatas garis sehingga terlihat rapi dan indah. Kalau dalam bahasa inggris dari kata Calligraphy yang juga mengadopsi dari bahasa Yunani. Jadi Intinya sama. Aslinya Kaligrafi itu yang membedakan adalah kualitas keindahan tulisannya. Kalau tulisan itu sama saja namun kualitas tulisan akan sangat berbeda tergantung yang menggoreskan.
Gelar atau Julukan Seorang Yang Ahli dalam Bidang Kaligrafi
Setiap orang semua tentunya bisa menulis huruf-huruf bahkan merangkainya dengan baik, namun ternyata kualitasnya berbeda-beda. Banyak orang yang menulis tidak sesuai kaidah penulisan yang baik. Kadang ada yang menulis dengan baik namun kurang bagus. Oleh karena itu, orang yang memang benar-benar mampu menulis huruf-huruf bahkan merangkainya dengan indah dan sempurna, maka mereka memiliki julukan tersendiri. Untuk orang yang ahli menulis huruf arab dinamakan KHOTOT (Putra/Putri). Untuk tulisan Internasional atau berbahasa Indonesia atau Inggris maka dinamakan Kaligrafer.
Kaligrafi Arab (Tahsinul Khot)
Kaligrafi arab atau yang biasa kita sebut tahsinul Khot ini sudah berkembang diberbagai negara, khususnya Indonesia sudah banyak melahirkan Khotot-khotot handal yang saya kenal seperti KH. Noor Aufa Siddiq - Kudus (Alm). KH. Didin Sirojuddin, M.Ag (Jakarta). H. Asiry Jasiry, S.Pd.I (Kudus), H. Purwanto, S.Pd.I (Kudus). Ust. Turmudzi Elfaiz. (kudus) Ust. Ali Rohman (Kudus). Mohon untuk berkomentar jika masih ada Khotot Terkenal tapi saya belum Kenal. Mereka semua yang telah mewarnai dunia seni tulis menulis arab atau Kaligrafi Arab. Yang tentunya sudah menjuarai berbagai event lomba yang sampai saat ini mereka masih berjuang untuk melestarikan Kaligrafi ARab ini. Bukti perjuangannya, mereka mendirikan kursus-kursus kaligrafi, Pondok Seni kaligrafi dan Memiliki galeri dengan tujuan seni Kaligrafi arab ini tidak punah dan akan selalu berkembang.
Perkembangan Seni Kaligrafi di Abad Modern ini
Sebenarnya diabad ke 11 telah ditemukan tulisan kaligrafi khot Khufi dibatu nisan makam Fatimah binti Maimun di Gresik (wafat 495 H/ 1082 M) dan beberapa makam lainnya dari abad-abad ke-15. Temuan ini dilakukan oleh arkeologi kaligrafi Islam Prof. Dr. Hasan Muarif Ambary dalam penelitiannya. Bahkan diakui pula sejak kedatangannya ke Asia Tenggara dan Nusantara, disamping dipakai untuk penulisan batu nisan tulisan Arab ini dipakai untuk menulis materi pelajaran, catatan pribadi, undang-undang, naskah perjanjian resmi dalam bahasa setempat, dalam mata uang logam, stempel, kepala surat dan sebagainya. Huruf Arab yang dipakai dalam bahasa setempat tersebut diistilahkan dengan huruf Arab Melayu, Arab Jawa atau Arab Pegon.
Pada abad ke 18 sampai ABad 21 ini muncul karya kaligrafi yang menggunakan media kayu dengan cara dipahat emnggunakan alat pahat, kemudian ada yang menggunakan media kaca yang disebut seni Grafir, ada yang menggunakan media berupa logam dengan teknik cor dan lain sebagainya. Ada yang membuat kaligrafi menggunakan media kain bludru dengan pernik-pernik broji. Perkembangan ini seiring dengan perkembangan teknologi sehingga karya kaligrafi bisa diwujudkan menggunakan berbagai macam media.
Kaligrafi dengan Media Kain Bludru dan Pernik-Pernik
Selain adanya perubahan media, ternyata kaligrafi juga berkembang dari segi style atau aliran. Dulu Kaligrafi harus sesuai dengan kaidah penulisan yang benar dan sempurna, namun kali ini merambah pada aliran Lukis Kaligrafi Arab. Hal ini ternyata memberikan peluang bagi seniman yang kurang menguasai kaidah penulisan kaligrafi, mereka mampu menciptakan kreasi seni kaligrafi Arab dengan melenceng dari kaidah, asal indah dan bisa dibaca dengan dalih aliran neo modernis atau aliran abstrak, maka hal ini bisa digolongkan dalam karya seni rupa dua dimensi. Apalagi bagi khotot yang memang sudah menguasai kaidah penulisan yang benar didukung dengan keterampilan melukis, yang akhirnya memadukan lukis dengan tulisan arab sehingga tercipta karya yang lebih berkualitas karena penguasaan dari segi aliran. Inilah harapan kita. Dalam kata lain, jika seorang pelukis mau mempelajari Kaidah penulisan Arab yang benar, maka akan menjadi luar biasa. Begitu sebaliknya, jika seorang khotot mau menyempurnakan dirinya dengan mengikuti latihan dan kursus melukis maka lengkaplah sudah keterampilannya dalam berkarya seni Kaligrafi Modern yang beraliran Lukis Kaligrafi.
Kaligrafi Arab Yang Dilombakan Di Indonesia bahkan sampai Internasional
Ada beberapa Kategori Lomba Kaligrafi Arab yang memang dilombakan mulai dari tingkat lokal sampai pada tingkat Internasional. Kegiatan lomba biasa diselenggarakan setiap tahun seperti MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur'an) Cabang Kaligrafi ARab, Cabang Naskah, Cabang Hiasan Mushaf, dan Cabang Hiasan Dekorasi. Untuk hiasan mushaf biasanya menggunakan sketsa dulu sebelum melakukan pembuatan Hasil Karya. Ada beberapa SKETSA ATAU DESAIN HIASAN MUSHAF yang menjadi pertimbangan, yang cocok dan sesuai untuk dilombakan. Dan sekarang sudah mulai diadakan lomba dengan kategori Lukis Kaligrafi ARab. Hal ini memang menjadi nuansa tersendiri, sehingga para seniman digiring untuk mengeluarkan bakatnya dan menunjukkan pada dunia bahwa mereka tidak kalah dengan seniman-seniman lain di Dunia.
Mengenai alat yang dipakai untuk lomba bermacam-macam. Untuk Hiasan Dekorasi biasa menggunakan alat berupa kuas dengan cat akrilick. Untuk Hiasan Mushaf dan Naskah biasanya menggunakan alat tulis berupa kayu resem yang dinamakan Khadam atau Kalam
Berikut ini adalah hasil karya siswa MA Roudlotusysyubban dengan Judul " Kaligrafi Naskah Pilihan " dibuat oleh Siswa yang bernama : Syaifurrohman dengan dibantu rekannya Bagus Saputra [Kelas : XI-IPA [Tahun Pembuatan : 2014 [Alat dan Bahan yang digunakan adalah : Kuas, cat akrilick, dengan alat kuas, media triplek [Kategori seni rupa : 2 Dimensi [Deskripsi Karya : Karya ini adalah karya untuk memenuhi tugas praktek seni budaya kelas XI MA Roudlotusysubban Tawangrejo, dibawah bimbingan Pak Indra karya ini bisa terwujud. Sebenarnya karya ini meniru karya orang lain kemudian ditransfer dengan media triplek dan penulisannya menggunakan kuas sepenuhnya, karena biasanya karya Naskah Pilihan ini ditulis menggunakan Khadam atau kayu Paku yang biasa hhidup dirawa-rawa kata orang jambi, dengan tinta bak atau tinta cina yang digoreskan dengan penuh kehati-hatian. Tentunya karya ini tidak sebagus karya aslinya namun sudah bisa dibilang hampir mirip walaupun tidah sempurna. Nanti bisa dilihat karya aslinya juga.
Berikut ini adalah karya yang ditiru sumber : dreamersz.blogspot
Mempresentasikan keragaman proses berkarya seni rupa kaligrafi secara teori dan praktek.
Mengklasifikasikan keragaman karya seni rupa kaligrafi secara teori dan praktek.
Membandingkan beragam tema, bentuk, makna karya seni rupa kaligrafi.
Indikator
Setelah mempelajari materi pada bab ini siswa diharapkan mampu.
Mengidentifikasikan beragam karya seni rupa kaligrafi.
Mengklasifikasikan ragam karya seni rupa kaligrafi secara teori dan praktek.
Mendiskripsikan ragam karya seni rupa kaligrafi.
Keragaman Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Kaligrafi secara Teori dan Praktek.
Jika dikaji lebih jauh seni itu mengandung rasa keindahan dan kenikmatan. Allah itu indah dan menyukai keindahan. Maka dalam pembuatan karya seni rupa kaligrafi ini difokuskan pada kaidah penulisan dan teknik pembuatannya yang akan dikaji secara teori dan praktek.
Dalam Lomba Kaligrafi tingkat Nasional yang biasa dilombakan terdiri dari 3 cabang, maka dalam pembahasan kali ini akan mengkaji secara detail tiga cabang tersebut.
Jenis Khot dan Cabang Lomba Kaligrafi
Jenis Khot termasyhur didunia
Dalam menulis kaligrafi yang terpenting adalah kehalusan , anatomi huruf harus jelas, kebersihan, dan gagahnya huruf. Khot dalam bahasa Arab artinya garis. Namun menurut istilah khot tentunya tulisan rapi yang lurus dan sesuai panduan garis sesuai dengan kaidahnya. Berikut beberapa khot yang termasyhur di Dunia:
Khot Naskhi : Khot naskhi ini mengutamakan kehalusan dan kelembutan dalam pembuatannya, dan cara penulisannya dengan cara membatik. Pelan tapi pasti dan butuh kesabaran yang luar biasa. Contoh Khot naskhi Lihat Gambar-1
Gambar-1
Khot Naskhi ini biasa digunakan dalam menulis ayat-ayat suci Al-Qur’an sebab tulisannya berkharokat atau bersyakal dan sudah umum dimasyarakat. Khot ini mudah dibaca namun sulituntuk dibuat. Penulis sendiri saja butuh satu tahun untuk mahir. Membuat khot naskhi ini harus teliti sabar dan penuh dengan konsentrasi.
Khot Riq’ah : Khot Riq’ah tinggi tulisan tiga titik pena, untuk khot naskhi sekitar 4 titik pena namun lebih lentur. Untuk khot riq’ah ini lebih kaku dan tegak dan terkesan kotak tapi lebih lentur. Tulisan ini tidak berkharokat. Berikut contohnya
Khot Tsulus : Khot Tsulus itu ada 2 macam yang pertama adalah khot Tsulus ‘Adi dan yang kedua Tsulus Jali. Tsulus ‘Adi ditulis dengan cara disejajarkan sehingga membentuk tulisan memanjang, sedangkan khot Tsulus jali ditulis dangan cara menumpuk atau menyusun. Tinggi huruf seperti Alif dan lam dan lain-lain bisa sampai 7 mata pena.
Tsulus Adi
Tsulus Jali
Khot Dewani : Sama halnya dengan Tsulus yang memiliki dua jenis, untuk khot ini juga memiliki dua jenis yaitu dewani dan dewani jali. Jadi kalau khot dewani ditulis menyamping dan dewani jali ditulis menumpuk. Namun perbedaannya khot dewani ini sangat lentur. Bahkan daya lenturnya bisa mencapai 180 derajat. Khot ini juga tidak berkharokat. Namun untuk khot dewani jali itu berkharokat.
Dewani
Dewani Jali
Khot Farisi: Jenis khot ini cara pembuatannya menggunakan 3 ukuran mata pena, kecil sedang dan Besar. Karakter blok terlihat mencolok sehingga terkesan tebal dan gagah. Contoh sebagai berikut:
Khot Khufi: Jenis khot ini terkesan kotak atau balok, sukar untuk dibaca bagi orang awam mengenai khot, tetapi gayanya sangat indah dipakai untuk hiasan-hiasan dinding dirumah ataupun dimasjid-masjid. Berikut Contohnya (sumber gambar : irfanaminaina.blogspot.com)
Cabang –cabang yang dilombakan ditingkat propinsi maupun nasional
Cabang Naskah
Dalam Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) baik tingkat propinsi maupun Nasional bahkan tingkat dunia sekalipun, cabang yang dilombakan yaitu khot Naskhi. Khot naskhi yang wajib dan khot naskah pilihan. Khot naskah wajib bisa anda lihat gambar 1 dan Khot Naskah pilihan bisa anda lihat gambar 2.
Naskah Wajib
Naskah Pilihan
Cabang Hiasan Mushaf
Dalam cabang ini sering juga dipakai untuk perlombaan MTQ bahkan ini membutuhkan waktu 6 sampai 8 jam untuk menyelesaikan karya didalam lomba tersebut. Dalam lomba ini dibutuhkan dua kemampuan dasar:
Pertama peserta harus memiliki tulisan yang baik, berkaidah dan jelas anatomi hurufnya.
Kedua bisa menggunakan alat menulis Khusus yang disebut khadam (di sumatera terkenal dengan nama tumbuhan Resem) yang hidup di perkebubnan.
Ketiga Peserta harus memiliki kemampuan menggoreskan kuas dalam membuat ornamen-ornamen atau hiasan-hiasan yang ada disekeliling tulisan.
Maka dalam cabang ini peserta harus benar-benar dibekali pengetahuan dan keterampilan yang cukup dan luar biasa sehingga mampu menghasilkan karya yang luar biasa pula, dan akhirnya mampu meraih the winner atau Juara I. Kunci suksesnya adalah mau berlatih dengan rutin alias istiqomah, jangan mudah menyerah dan butuh ketelatenan sehingga nantinya diharapkan mampu berkarya yang lebih baik.
Karya hiasan mushaf ini sering kita jumpai dalam lembar-lembar awal dalam mushaf Al-Qur’an yang biasa berisi surah al-Fatihah dan beberapa ayat dalam surah Al-Baqarah. Berikut ini Contoh karyanya:
Cabang Hiasan Dekorasi
Dalam cabang hiasan dekorasi dibutuhkan kemampuan mengenali kaidah atau anatomi huruf seperti pada cabang hisan Mushaf. Cuma bedanya untuk cabang ini seluruh karya menggunakan alat berupa kuas dengan berbagai ukuran mata kuas, tuntutannya adalah mampu menggoreskan kuas dengan benar dan hati-hati sehingga hasilnya bersih. Karya semacam ini paling diminati oleh orang banyak karena selain bisa dipakai untuk perlombaan juga bisa dipakai untuk tulisan dan hiasan yang ada dimasjid-masjid dan ditempat-tempat ibadah seperti musholla bahkan hiasan rumah.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta lomba kali ini adalah menguasai paling sedikit 5 khot. Dan semuanya nanti akan tertuang dalam satu karya. Dari ayat Al-Qur’an yang disediakan peserta lomba harus memenggal ayat tersebut untuk ditulis dengan khot yang berbeda, kemudian diwarnai terutama yang cerah-cerah, mantab, harmonis dan indah. Berikut ini contoh hiasan Dekorasi.
Mengenai alat dan teknik bisa KLIK DISINI (dalam Proses) Artikel yang Bermanfaat lainnya :
Kaligrafi ini tergolong laris, sebab dengan tampilan yang menyala membuat karya ini makin diminati oleh banyak orang. Harga juga tidak terlalu tinggi, cuma Rp. 300.000 dapat karya nyentrik ukuran 70 x 110. dengan khot Tsulus jali berhiaskan manik-manik atau payet tersusun rapi sehingga tercipta Ayat Kursi yang begitu indah.
Karya diatas Juga bertuliskan Ayat kursi, yang sekarang sudah tepampang di sebuah Musholla ABG menghiasi santri-Santri Godo yang sedang menimba ilmu agama dibawah asuhan Ustadz Ismail yang telah hijrah dari tanah kelahirannya yaitu desa Tawangrejo menuju ke Godo karena tugas beliau sebagai petugas kesehatan di sana. namun di sela kesibukannya beliau menyempatkan diri untuk mengamalkan ilmu agamanya.
Kaligrafi tersebut juga sangat murah sekali dengan ukuran kurang lebih 35 x 110 dengan harga per meter Rp. 100.000,- dengan media triplek 6 mili di frame dengan figura warna emas yang membuat kesan elegan.
Kaligrafi yang terpampang diatas sebenarnya karya anak Aliyah, yang telah mentransfer hiasan dekorasi dari internet dituangkan dalam triplek 4 mili dengan figura emas yang elegan. Siswa tersebut telah dibimbing oleh ravindra untuk bisa menciptakan sebuah karya yang bermutu. sekalipun karya tersebut diatas masih banyak kekurangan, jangan khawatir bagi anda yang ingin juga memiliki karya yang serupa, maka saya siap berkarya untuk anda, tak mahal buat promo aza Rp. 400.000 sampai Rp. 500.000,- Murih puil kuwi... tanpa kaca dengan media triplek 4 mili. mantep, cocok untuk Musholla dan Rumah.
Masih banyak yang mungkin sesuai dengan kantong sobat.
Kaligrafi ini menggunakan media kertas, kanvas, dan triplek atau kayu lapis, ada juga yang menggunakan media kain bludru dengan manik-manik berupa payet yang ditempel menggunakan lem kontak adesive, sebenarnya sangat mudah pembuatannya, menggunakan mal dulu kemudian tulis dengan bolpoint setelah itu tinggal ditempeli manik-manik. beres... kali ini Seniman menggunakan jenis khot Dewani Jali, Khat Naskhi, Khot Riq'ah, Khot Tsulus, dan Tsulus Jali.
Kaligrafi dengan khot tsulus jali dengan bahan kertas yang dipotong Harganya murah banget