Teater Modern adalah teater yang tentunya sudah dipengaruhi dari budaya barat. Lebih mudahnya untuk teater modern ini selalu diawali dengan pembuatan naskah. Naskah nanti dihafalkan kemudian dipentaskan setelah melakukan gladi bersih berkali-kali. Pemain harus tergantung dengan naskah teater yang telah ditulis, jika pemain lupa maka pemain bisa berimprovisasi terhadap naskah tersebut, kemudian harus kembali lagi ke naskah tersebut.
Teater modern biasa dimainkan di gedung pementasan. Gedung-gedung yang megah menjadi tujuan utama untuk pementasan. Teater modern selalu membuat penampilan teater lebih mewah dan lebih megah. Musik pengiring untuk teater modern selalu menggunakan musik piano, gitar, dan alat musik elektronik yang lain, bahkan sering menggunakan alat musik digital, bukan alat musik Tradisional. Biasanya untuk tema yang selalu diangkat adalah kritik sosial, kondisi politik dan lain sebagainya. Teater ini berkembang sebelum abad 20-an. Artinya teater modern ini berkembang sekitar abad 19.
Tema Kemerdekaan : Rustam Efendi, Armin Pane, Sanusi Pane
Tema Semangat Perjuangan : Usmar Ismail, Emil Santosa, Utuy Tatang Sontani
Tema Industrial : Jim Lim, Teguh Karya, WS. Rendra, Suyatna Anirun, Arifin C. Noer, Putu Wijaya, N.Riantiarno.
Teater Angkatan Awal (Permulaan)
- Oreon dipimpin oleh: TD. Tio Jr.
- Dardanella yang dipimpin A. Piedro
- Bebasari (1926) : Rustam Efendi
- Ken Arok dan Ken Dedes (1934) : Muh Yamin
- Kalau Dewi Tara Sudah Berkata, Erlangga (1928), Eenzame Garoedavlucht (1932), Kertajaya (1933), Manusia Baroe (1940) Karya Sanusi Pane.
- Lukisan Massa (1973) Setahun di Bedahulu (1938), Nyai Lenggang Kencana (1939) karya AMin Pane.
- Bansacara dan Ranggapadmi Karya Ajirabas.
- Teater Bintang Surabaya dipimpin oleh Njoo Tjoeng Sen
- Terang Bulan dipimpin The Theng Jjoen
- Maya dipimpin Umar Ismail
- ATNI dipimpin Asrul Sani, Umar Ismail, Sitor Situmorang, Wiratmo Sukito
- Taufan di ATas Asia, Intelek Istimewa, Dewi Reni, Insan Kamil, Rogaya, Bambang Laut, karya El Kasim (1943)
- Liburan Seniman (1944), Api (1945), Mutiara dan Nusa Laut (1943), Mekar Melati (1945) Karya Usman Ismail.
- Kami, Perempuan (1943), Antara Bumi dan Langit (1944), Jinak-Jinak Merpati (1945), Barang Tiada Berbahaya (1945), Karya Arman Pane.
- Kejahatan Membalas Dendam (1945), Jibakoe Aceh (1945) Dokter Bisma (1945), Karya Idrues
- Tuan Amir (1945) Karya AMal Hamzah
- Suling (drama Bersajak) 1946, Bunga Rumah Makan (1947)
- Tembang (1949) Trisno Sumarjo
- Bentrokan dalam Asmara (1952) R. Sastro
- Genderang Bratayuda (1953) Sri Murtono
- Barabah (1961) Motinggo Busye
- Murka (1963) ALi Audah
- Federasi Teater Kota Bogor dipimpin oleh Taufiq Ismail
- Teater Populer dipimpin oleh Teguh Karya
- Bengkel Teater Rendra dipimpin WS Rendra
- Teater Ketjil dipimpin oleh Arifin C. Noer
- Dapur Teater dipimpin oleh Remy Silado
- Teater Danarto dipimpin oleh Danarto
- Teater Pacul dipimpin Oleh Ravindra
- Teater Robban Tajo dipimpin oleh Ravindra (Proklamasi Kelulusan, Kursi Amanat, Sembilan Bidadari,dll)
1 komentar:
jual cialis
pembesar alat vital
viagra asli
Silahkan Berkomentar Yang baik dan Sopan Agar blog ini bisa berkembang lebih baik.