Kalian tahu nggak yang dimaksud dramatisasi? Saya sering
mendengar dalam seni teater, kata dramatisasi yang terkadang secara sekilas tidak tahu maksudnya
secara spontan. Namun kalau kita fahami lebih dalam bahwa dramatisasi adalah
proses improvisasi secara kreatif antar pemain drama dalam memperagakan
rangkaian cerita. Oleh karena itu masing-masing pemain harus serius dalam
mengeksplorasi naskah yang akan dilakonkan. Dengan demikian proses dramatisasi
harus melalui beberapa tahap:
Menentukan Gagasan Cerita
Yang menjadi langkah pertama adalah menentukan tema. Sebaiknya tema yang dilakonkan mengandung unsur pendidikan. Karena tujuan bermain teater salah satunya harus menganut prinsip katarsis. Katarsis adalah penyucian jiwa. Artinya teater harus ada yang bisa dipetik untuk dijadikan pelajaran. Ini menjadi prinsip utama dalam membuat naskah.Menyusun Naskah Drama
Ada sederet pengalaman yang saya alami ketika saya membuat
naskah teater dengan Judul Pertiwi, Proklamasi Kelulusan, Pramuka Gila, MalinKundang Khusnul Khotimah (3 Bahasa=Indonesia, Inggris, Arab), Kursi Amanat,
Timun Emas India, Sembilan Bidadari yang dimainkan oleh tokoh-tokoh teater yang
berasal dari sejumlah siswa PONPES Roudlotusysyubban Tawangrejo, harus ada
perencanaan yang matang. Karena teater ini dilakonkan di atas panggung, maka
naskah teater harus disesuaikan dengan keluar masuknya panggung. Tidak asal
masuk panggung, namun harus diatur secara matang sehingga alur cerita bisa
difahami oleh penikmat seni.
Memainkan Cerita
Jika naskah sudah jadi, maka langkah selanjutnya adalah
memainkan cerita. Dalam memainkan cerita harus melalui proses latihan yang
berulang-ulang, sehingga nantinya saat memainkan akan dapat memperagakannya
secara sempurna. Latihan rutin mejadi agenda pokok dalam aktifitas berkarya
seni peran. Tanpa latihan maka akan menjadikan perjalanan cerita kurang bisa
dihayati. Dalam proses latihan harus ditunjukkan dulu plot cerita. Plot bisa
diartikan Garis besar cerita yang dimainkan. Seleksi dengan jeli pemain yang akan
memainkan peran. Carilah karakter yang paling cocok dengan tokoh yang
diperankan. Jangan sampai keliru.
Siswa yang akan bermain teater harus benar-benar dibekali
dengan ketrampilan berolah vokal, artikulasi, intonasi dan dinamikanya harus
tepat. Jangan lupa sediakan kostum sederhana namun mampu menjadi simbol
penokohan.
Mengevaluasi Permainan
Dalam evaluasi yang perlu diperhatikan adalah kelebihan dan
kekurangan pemain dalam memainknan peran. Jika ada sebuah kelebihan maka kita
tekankan untuk tetap dipertahankan dalam pementasan-pementasan berikutnya.
Namun bagaimana jika ada kekurangannya? langkah kita adalah mencari penyebab
kekurangannya kemudian adakan observasi dan temukan solusinya.
Memainkan Ulang
Memainkan ulang terkadang menuai kebosanan. Latihan saja itu
terkadang sudah sangat membosankan apalagi memainkan ulang naskah yang pernah
kita garap. Kebosanan ini secara otomatis akan hilang jika kita mampu secara
kreatif memodifikasi cerita tanpa mengubah makna dan esensinya. Bagaimana jika kita memainkan ulang drama yang
pernah dilakonkan dengan pemain yang berbeda alias cari orang lain saja jika
tidak sanggup untuk memerankan ulang. Memang sutradara harus fit dan memiliki
daya khayal tinggi, daya imajinasi yang berlebih dan kontrol terhadap setiap naskah
dan pemain. Setelah itu selalu mengadakan evaluasi demi teater yang lebih maju
dan berkembang.
Part I
Part 2
Part 3
Saluran Youtube kami banyak menampilkan teater siswa silahkan bisa kunjungi dan subcribes!
https://www.youtube.com/channel/UCfYqyfouEOjoGL9qF6ehdQQ
Silahkan Berkomentar Yang baik dan Sopan Agar blog ini bisa berkembang lebih baik.