Seorang artis terkadang menawarkan diri menjadi pemain dengan karakter yang dipilihnya dengan maksud dia nyaman memerankan apa yang dikuasainya. Namun tetap yang memutuskan untuk dipilih adalah Sutradara. Sutradara akan mengamati sejauh mana karakter ini melekat pada pemain. Oleh karena itu sutradara akan memilih perwatakan sesuai dengan karakter yang terbagi menjadi 3 :
- Peran Protagonis : Peran protagonis ini adalah peran utama, atau peran inti. Peran ini menjadi sentral dalam cerita. Oleh karena itu peran ini sangat penting. Lantas bagaimana caranya menjadi pemeran utama ini. Apakah harus memiliki trik khusus untuk menjadi pemeran utama. Sebenarnya bukan trik khusus namun saya menamainya syarat-syarat untuk menjadi pemeran utama. Jadi Syarat-syarat untuk menjadi tokoh utama adalah Tekun dalam berlatih, memiliki banyak pengalaman, total dalam memerankan tokoh yang diceritakan.
- Peran Antagonis : Peran antagonis ini sangat penting juga, karena peran protagonis akan menjadi lebih hidup jika didampingi dengan peran antagonis. Banyak orang menyebut peran protagonis adalah peran lawan, Suka membuat masalah, Sumber segala sumber masalah. Bahkan tidak jarang pemeran protagonis harus dibenci oleh penonton. Jika hal ini (dibenci) terjadi maka pemeran antagonis benar-benar berhasil memainkan karakternya. Resiko yang ditanggung adalah dibenci, namun hanya dalam tampilan saja. Kadang kalau ketemu langsung ingin cubit saja. Sebab mungkin merasa gemes saja. Namun jangan khawatir, mereka tetap mencintai anda.
- Peran Tritagonis : Peran tritagonis dalam seni teater memang dibutuhkan. Peran ini cenderung menjadi penengah antara pemeran protagonis dengan antagonis. Kita bisa menyebut peran tritagonis adalah peran pendamai, atau penetralisir sebuah masalah. Syarat-syaratnya untuk peran tritagonis ini harus seseorang yang berwatak kalem, sederhana, berwibawa, bijaksana, dan cerdas serta berwawasan luas. Memiliki banyak solusi terhadap persoalan. Oleh karena itu sutradara harus memberikan teks yang memang benar-benar memiliki banyak pencerahan.
Demikian Cara memilih peran Protagonis, Antagonis dan tritagonis. Biasanya kita bisa menambah pemeran Figuran. Pemeran ini juga akan mempercantik penampilan. Kalau dalam sebuah sinetron TV biasanya tidak lupa menggunakan peran figuran. Namun untuk Penampilan teater yang diperankan dipanggung jarang sekali menggunakan peran Figuran. Kalau tampilan di Televisi kamera bisa difokuskan pada pemeran utama, atau antagonis maupun tritagonis, jadi penonton tetap akan bisa fokus pada cerita, namun kalau bermain peran secara live atau langsung pemeran figuran justru menghilangkan fokus. Namun kembali pada sutradara. Jika Sutradara cerdas pasti akan mampu mengatur semuanya dengan sempurna.
Silahkan Berkomentar Yang baik dan Sopan Agar blog ini bisa berkembang lebih baik.