Tari Lengger yang termasuk kategori Tari Rakyat ini tentunya memiliki filosofi tersendiri. Lengger artinya tledhek laki-laki. Tarian ini sudah semi tarian tradisional, yang
sudah sangat lama dikenal di tanah jawa tengah. Namun masih dalam kategori Tarian Rakyat. Lengger sendiri berasal dari kata eling dan ngger. Eling itu artinya mengingat. Kemudian Ngger itu adalah cara menyapa orang tua kepada yang lebih muda. Makanya tarian lengger ini memberikan nasehat dan pesan
kepada setiap orang untuk dapat bersikap mengajak dan membela kebenaran dan
menyingkirkan kejelekan. Tarian ini juga memiliki tujuan katarsis alias penyucian jiwa.
Tarian Rakyat ini memang sudah dirintis di Dusun Giyanti oleh tokoh
kesenian dari desa Kecis, Kecamatan Selomerto, yaitu Bapa Gondowinangun antara tahun 1910. Selanjutnya antara
tahun 60-an. Tarian ini dikembangkan oleh Ki
Hadi Soewarno. Tari Rakyat ini sudah selayaknya di lestariakan sampai sekarang. Walaupun sudah banyak bermunculan Tari Tradisional dan Tari Kreasi Baru, Namun pelestarian Tari Rakyat tetap harus dipertahankan.
Bagaimana Cara Memperagakan Tari Lengger
Tari Lengger ini biasanya tidak lepas dari penutup wajah yang dinamakan Topeng. Tarian dengan asesoris topeng ini biasannya dipentaskan oleh dua orang, laki-laki dan perempuan, laki-laki memakai topeng dan perempuan mengenakan baju tradisional bahkan mereka biasa menggunakan baju kerakyatan yang masih sangat sederhana.
Tarian ini terdiri dari beberapa babak. Durasi menari biasanya memakan waktu sekitar 10 menit dalam setiap babak. Saat ini sudah mengalami perkembangan mengenai iringan tari lengger ini. Walaupun masuk dalam kategori Tari Rakyat, namun Tarian saat ini tarian inibiasanya diiringi alunan musik gambang, saron, kendang, gong, dan lainnya atau dengan Seperangkat Gamelan.
Penari perempuan didandani seperti putri keraton jawa zaman dahulu dengan menggunakan kemben dan selendang. Penari laki-laki tampil menggunakan topeng. Tari Lengger ini oleh orang sekarang dinamai Tari Topeng Lengger atau Tayub Topeng.
Bedanya antara Tayub Topeng (Lengger) dengan Tayub. Perbedaanya terletak pada penarinya. Untuk Tari Tayub, Penari perempuannya biasanya perawan, namun untuk Tari lengger bisa perempuan bisa laki-laki. Namun seiring perkembangan zaman, kaidah itu sudah mulai berubah.
Sejarah Tari Lengger
Tari lengger berasal dari Kerajaan Kediri. Putri dari Raja Brawijaya yang bernama Dewi Sekartaji kabur dari rumah karena akan dijodohkan dengan Prabu Klono dari kerajaan Sebrang. Karena Dewi Hilang alias minggat maka Rajapun mengadakan sayembara. Barang siapa berhasil membawa pulang Putri jika wanita dijadikan saudara dan jika lelaki akan dijadikan suaminya.
Mendengar pengumuman sayembara tersebut, pangeran - pangeran dari kerajaan di penjuru nusantara ikut kompetisi tersebut. Dari sekian pangeran yang putus asa mencari keberadaan Dewi Sekartadji ternyata masih menyisakan dua pangeran sebagai kompetitor handal yaitu Raden Panji Asmara Bangun yang menyamar sebagai Joko Kembang Kuning dari kerajaan Jenggala dan Prabu Klono sendiri.
Untuk menyembunyikan identitasnya, Joko Kembang Kuning dan pengawalnya menyamar sebagai penari keliling yang berpindah - pindah dari satu desa ke desa lain demi mendapatkan informasi keberadaan dewi Sekartadji. Mereka memainkan peranya sebagai lelaki yang memakai topeng wanita dan diiringi musik ala kadarnya. Ternyata tiap pementasanya mendapat sambutan yang meriah dan akhirnya dinamai Lengger dari kata Ledek (penari) dan geger (gempar/ramai).
Karena mendengar kehebohan tari Lengger akhirnya Dewi Sekartaji keluar dari persembunyianya dan menonton penari - penari Lengger yang sebenarnya adalah Joko Kembang Kuning. Tapi Prabu Klono juga mengetahui keberadaan Sang Putri dan mengutus kakaknya , Retno Tenggaron beserta prajurit - prajurit wanitanya untuk melamar Dewi Sekartaji. Tentu lamaran ditolak.
Singkat cerita Joko Kembang Kuning dan Dewi sekartaji pun menikah. Namun Prabu Klono tidak terima dan mengajak berkelahi si Joko Kembang kuning. Tentu saja dimenangkan Joko Kembang Kuning. dan pernikahan mereka berlangsung meriah dengan hiburan Tari Lengger
Tari lengger semakin lama semakin berdampak negatif, akhirnya Sunan Kalijaga yang saat itu menyebarkan agama Islam berhasil memutarbalikanya. Beliau berhasil merubah tari Lengger sebagai ajang penyebaran agama islam. Yang semula Lengger dimaknai Penari yang membuat gempar, berubah oleh Sunan Kalijaga menjadi Eling yo Ngger (Ingatlah wahai Anak cucuku, baik laik-laki maupun perempuan).Saat ada penonton yang mendekati si penari , dan mulai horny , Sunan kalijaga yang menyamar menjadi penari wanita akan membuka topengnya.
Tari Lengger
Tayub Topeng
Tari Topeng Lengger
Source Picture
http://hensamw.blogspot.co.id/2011/05/tari-lengger-membangkitkan-syahwat.html
http://nyong-wonosobo.blogspot.co.id/2013/06/tari-lengger-tari-topeng.html
http://www.wisatadieng.com/atraksi-wisata-dieng/tari-topeng-lengger/
Silahkan Berkomentar Yang baik dan Sopan Agar blog ini bisa berkembang lebih baik.