Karakteristik metode pengajaran Qowaid al-Lughoh:
- Tujuan mempelajari bahasa asing agar mampumembaca karya sastra dalam bahasa target/ kitab keagamaan dalam belajar bahasa arab.
- Materi pelajaran terdiri atas: buku nahwu , kamus atau daftar kata, dan teks bacaan.
- Tata bahasa disajikan secara deduktif, yakni mulai dengan penyajian kaidah diikuti dengan contoh-contoh, dan dijelaskan secara rinci dan panjang lebar.
- Kosa kata diberikan dalam bentuk kamus dwi bahasa, atau daftar kosakata beserta terjemahannya.
- Teks bacaan berupa kitab keagamaan lama.
- Basis pembelajaran adalah penghafalan kaidah tatabahasa dan kosakata.
- Bahasa ibu pelajar digunakan sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan belajar mengajar.
- Peran guru aktif sebagai penyaji materi. Peran pelajar pasif sebagai penerima materi.[1]
3. Pemilihan Metode Pengajaran Qowaid al-Lughoh
Beberapa alasan kenapa metode tersebut menjadi pilihan. Ini dikarenakan seseorang yang memiliki kompetensi tata bahasa (Qowaid al-Lughoh) ia akan memilki kemampuan menghasilkan kalimat dalam jumlah yang tak terbatas, yang sebagan besar adalah kalimat-kalimat baru.[2] Grammar (tata bahasa) adalah ilmu yang mempelajarai kalimat tentang analisis dan analogical.[3] Dengan mempelajari Qowaid al-Lughoh maka akan terhindar dari kekeliruan dan kesalahan pengertian dalam memahami Bahasa Arab.[4] Seseorang yang mau mempelajari Al-Qur’an dan mau menafsirkan Al-Qur’an tanpa mempelajari Qowaid al-Lughoh maka akan terjadi salah penafsiran terhadap isi Al-Qur’an.[5]
Bahasa Arab sebagai bahasa resmi al-Qur’an. Banyak disebutkan dalam al-Qur’an, antara lain tertera dalam QS. Yusuf: 2
إناانزلنه قرأنا عربيالعلكم تعقلون (يوسف : ٢)
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya berupa al-Qur’an dengan bahasa Arab agar kamu memahaminya”. (QS. Yusuf: 2).
Menurut Soenjono guru harus menguasai tata bahasa secara formal, artinya tidak saja daia harus bisa bertata bahasa dengan baik tetapi juga menjelaskan mengapa ini harus begitu.[6] Bahkan dengan metode ini test bahasa mudah disusun dan dikontrol.[7] Yang namanya national dan fungsional Sillabus itu harus pula mencakup tata bahasa.[8]
Metode pengajaran Qowaid al-Lughoh sangat diutamakan, dan diajarkan secara deduktif, dengan tujuan para pengajar dapat menghafal definisi-definisi dan kaidah-kaidah nahwu di luar kepala. Dengan cara menggunakan materi dalam bentuk nadzam seperti Alfiyah karya ibnu malik untuk memudahkan menghafal.[9]
Dalam tata bahasa Arab perlu mengetahui adanya tiga struktur (الكلمه) yang mempunyai arti lafadz yang menunjukkan atau mengandung arti sesuatu.[10]
Dalam memahami teks bahasa Arab, maka harus ada tiga unsur yaitu isim, fiil, dan huruf.[11] Karena kalimat dikatakan sempurna dan bisa dipahami apabila ada isim, fiil, dan huruf.
Artikel Terkait lainnya :
- Alasan Memilihan Judul Qowaid Al-Lughoh
- Penegasan Istilah Qowaid Al-Lughoh
- Rumusan Masalah Qowaid Al-Lughoh
- Tujuan Metode Qowaid Al-Lughoh
- Kegunaan Metode Qowaid Al-Lughoh
- Ruang Lingkup Metode Qowaid Al-Lughoh
- Hipotesis Metode Qowaid Al-Lughoh
- Efektifitas Penggunaan Metode Qowaid Al-Lughoh
- Prestasi Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya
- Dampak dan Tingkat Kesulitan Metode Qowaid Al-Lughoh
- Karakteristik Metode Qowaid Al-Lughoh
- Metode Penelitian
[1] Ahmad Fuad Efendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Misykat, Bandung, 2004, hal. 32.
[2] Wilkins D.A, Linguistics in Languaga Teaching, Chooser Press, London, hal. 182
[3] Paul Robert, Op. Cit., hal. 132
[4] Chatibul Umam dkk, Op.Cit., hal. 59
[5] Ibid., hal. 59-60
[6] Soenjono Dardjowidjojo, Rampai Bahasa Pendidikan dan Budaya, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2003, hal. 122
[7] Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing; Sebuah Tinjauan Dari Segi Metodologi, Bulan Bintang, Jakarta, 1975, hal. 36
[8] Ibid., hal. 8
[9] Ibid., hal. 35.
[10] Thoifuri, Granmar For Two Language Arabic and English, CV. Aman Karya, Semarang, 2002, hal. 8
[11] Zaini Dahlan, Sarah al Jurumiyah, Pustaka Alawiyah, Semarang, 1997, hal. 6
Silahkan Berkomentar Yang baik dan Sopan Agar blog ini bisa berkembang lebih baik.